DISKURSUS BERPENDAPAT ALA ROCKY GERUNG DI TELEVISI
A DISCOURSE OPINIONED IN THE STYLE OF ROCKY GERUNG ON TELEVISION
Media memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi berita kepada masyarakat. Penyampaian informasi berita yang dianggap netral dan menjadi gambaran realita, namun sebaliknya media membangun realita yang tidak netral. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendakatan Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk. Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu primer yang diambil dari tayangan ulang dalam platform youtube dengan menggunakan teknik dokumentasi, dan data sekunder diambil dari buku, tesis, berita, artikel jurnal yang berkaitan. Peneliti menemukan beberapa wacana yang berkembang, yaitu parlemen gagal menjalankan fungsinya sebagai pengkritik pemerintah, kasar dalam berbahasa, kekerasan psikologi dalam berbahasa, dan bertanggung jawab dalam ucapan, satire sebagai cara kritik, kata adalah senjata, kesantunan dalam berbahasa diatur oleh UU, intelektual tukang, fitnah dan ujaran kebencian serujung rovokasi.
The media has an important role in conveying news information to the public. The delivery of news information is considered neutral and a depiction of reality, but on the contrary the media constructs a reality that is not neutral. This research uses qualitative methods with Teun A. Van Dijk's Critical Discourse Analysis approach. This research uses two types of data, namely primary data taken from replays on the YouTube platform using documentation techniques, and secondary data taken from books, theses, news, related journal articles. Researchers found several discourses that were developing, namely parliament failed to carry out its function as a critic of the government, harshness in language, psychological violence in language, and responsibility in speech, satire as a way of criticism, words are weapons, politeness in language is regulated by law, craftsman intellectuals, slander and hate speech constitutes provocation.