RASA BINGUNGE PARAGA UTAMA WANITA SAJRONE NOVEL PUSPITA RINENGGA ANGGITANE TULUS SETIYADI TINTINGAN PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD
THE CONFUSION OF THE FEMALE MAIN CHARACTER IN THE NOVEL PUSPITA RINENGGA BY TULUS SETIYADI SIGMUND FREUD PSYCHOANALYTIC APPROACH
Rasa bingung merupakan problem kejiwaan yang sering dirasakan manusia. Rasa bingung yang dirasakan seseorang bisa muncul karena keinginan yang ada di dalam hati dan pemikiran tidak bisa selaras. Tidak bisa selarasnya keinginan dan pemikiran ini menjadikan seseorang tidak bisa menentukan tindakan apa yang akan dilakukan. Selain itu rasa bingung juga bisa muncul karena beberapa keinginan mempunyai kekuatan yang sama dan sama-sama diharapkan. Masalah tersebut menjadikan individu tidak bisa memilih salah satu diantara keinginan-keinginan tersebut. Rasa bingung juga merupakan wujud dari adanya kecemasan neurotik. Penyebab adanya kecemasan neurotik yaitu adanya ancaman dalam objek pilihan id yang bersifat instingtual. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan struktur kepribadiannya tokoh utama wanita, wujud rasa bingung yang dialami oleh tokoh utama wanita, penyebab rasa bingungnya tokoh utama wanita, dan menjelaskan mekanisme pertahanan ego yang digunakan oleh tokoh utama wanita dalam novel Puspita Rinengga karya Tulus Setiyadi. Penelitan ini merupakan penelitan deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra berupa psikoanalisis Sigmund Freud. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu novel Puspita Rinengga karya Tulus Setiyadi sebagai data primer dan data kepustakaan untuk referensi sebagai data sekunder. Sumber data primer dan sekunder tersebut berupa data yang berwujud kata-kata, kalimat, dan wacana yang mempunyai hubungan dengan topik penelitian. Tata cara mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu dengan membaca, mencatat, dan riset kepustakaan kemudian dianalisis. Penelitian ini menggunakan tata cara analisis data yang memiliki tiga tahapan yaitu; (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan empat hal. Pertama yaitu struktur kepribadian tokoh utama wanita ada tiga yang terdiri atas id, ego, dan superego, dari tiga struktur kepribadian tersebut yang paling dominan adalah id. Maka dari itu tokoh utama wanita mengalami rasa bingung karena id paraga yang berupa keinginan ada yang tidak selaras. Kedua yaitu tokoh utama wanita yang mengalami rasa bingung yaitu Darsih, ada empat wujud rasa bingung yang dialami Darsih yaitu menangis, melamun, kepikiran, dan kesulitan dalam mengambil keputusan. Ketiga yaitu penyebab rasa bingung yang dialami Darsih yaitu masalah cinta dan ekonomi, dari dua penyebab tersebut masaah cinta menjadi penyebab yang utama. Keempat yaitu Darsih menggunakan empat mekanisme pertahanan ego (ego defense mechanism) yaitu rasionalisasi, regresi, represi, dan reaksi formasi. Darsih menggunakan mekanisme pertahanan ego rasionalisasi dengan cara mengganti motif nyata dengan motif pangganti, dengan cara mengganti motif yaitu kembali ke kontrakan karena khawatir jika Parjono kembali Darsih tidak ada di rumah kontrakan diganti dengan kembali ke kontrakan karena anaknya yaitu Tanto kangen bapaknya yaitu Parjono. Darsih menggunakan mekanisme pertahanan ego rasionalisasi supaya tindakannya bisa diterima orang lain dengan mengganti motif nyata dengan motif pangganti. Darsih juga menggunakan regresi yang tergambar ketika Darsih berdandan menyerupai pria. Tindakan tersebut bertempat di luar impuls-impulsnya Darsih yang menjadikan Darsih kehilangan kontrol. Selain itu Darsih juga menggunakan Represi untuk merepres atau mendorong angan-angan yang mengancam supaya keluar dari alam sadar. Darsih juga menggunakan reaksi formasi untuk menjalankan tindakan yang berlawanan dari apa yang dirasakan. Dari empat mekanisme pertahanan ego yang digunakan Darsih, mekanisme pertahanan ego represi yang paling dominan digunakan oleh Darsih.
Kata Kunci : Rasa Bingung, Kecemasan Neurotik, Mekanisme Pertahanan Ego.
Confusion is a psychological problem that is often felt by humans. The confusion that a person feels can arise because the desires in the heart and thoughts cannot be harmonized. Not being able to harmonize these desires and thoughts makes a person unable to determine what actions to take. In addition, confusion can also arise because some desires have the same strength and are equally expected. This problem makes individuals unable to choose one of these desires. Confusion is also a form of neurotic anxiety. The cause of neurotic anxiety is the threat in the object of instinctual id choice. This study aims to explain the personality structure of the female protagonist, the form of confusion experienced by the female protagonist, the cause of the female protagonist's confusion, and explain the ego defense mechanism used by the female protagonist in the novel Puspita Rinengga by Tulus Setiyadi. This research is a descriptive qualitative research using a literary psychology approach in the form of Sigmund Freud's psychoanalysis. The data sources used in this research are the novel Puspita Rinengga by Tulus Setiyadi as primary data and literature data for reference as secondary data. The primary and secondary data sources are in the form of data in the form of words, sentences, and discourse that have a relationship with the research topic. The procedure for collecting data in this study is by reading, recording, and literature research and then analyzing. This research uses a data analysis procedure that has three stages, namely; (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) conclusions.
The results of this study show four things. First, there are three personality structures of the female main character consisting of id, ego, and superego, of the three personality structures the most dominant is id. Therefore, the female main character experiences confusion because the id of the character in the form of desire is not in harmony. Second, the main female character who experiences confusion is Darsih, there are four forms of confusion experienced by Darsih, namely crying, daydreaming, thinking, and difficulty in making decisions. Third, the causes of Darsih's confusion are love and economic problems, of the two causes, love is the main cause. Fourth, Darsih uses four ego defense mechanisms, namely rationalization, regression, repression, and formation reactions. Darsih uses the rationalization ego defense mechanism by replacing the real motive with a substitute motive, by replacing the motive, namely returning to the rented house because she is worried that if Parjono returns Darsih is not in the rented house, it is replaced by returning to the rented house because her son, Tanto, misses his father, Parjono. Darsih uses the ego defense mechanism of rationalization so that his actions can be accepted by others by replacing real motives with substitute motives. Darsih also uses regression which is illustrated when Darsih dresses up like a man. The action took place outside of Darsih's impulses which made Darsih lose control. In addition, Darsih also uses repression to repress or push threatening thoughts out of consciousness. Darsih also uses formation reactions to carry out actions that are opposite to what is felt. Of the four ego defense mechanisms used by Darsih, the most dominant ego defense mechanism is repression.
Keywords : Confusion, Neurotic Anxiety, Ego Defense Mechanism.