PT. Tirta Sukses Perkasa merupakan salah satu perusahaan air mineral terbesar di Indonesia yang bertempat di Pasuruan. Pada pembuatan botol yaitu di bagian blowing unit mengalami pengelolaan K3 dan penjadwalan shift kerja yang kurang efektif. Hal itu bisa dilihat dari tingginya kecelakaan kerja yang terjadi dan kurang tercapainya target produksi pembuatan botol di perusahaan.

                Jenis penelitian yang peneliti gunakan merupakan penelitian kuantitatif dengan mengumpulkan informasi dan data yang kemudian dilakukan penilaian untuk menentukan tingkat bahaya yang ada. Metode penelitian yang digunakan yaitu Cross Sectional yang dilakukan dalam satu waktu dan satu kali, dan tidak ada follow up dikemudian hari

Dari Hasil penelitian, diperoleh hasil F hitung variabel shift  kerja dan lingkungan kerja sebesar 7,281 dengan probabilitas kesalahan (p) 0,003. Karena p<0,005 dan Fhitung > Ftabelssehingga dapat disimpulkan bahwa  shift kerja dan lingkugan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di PT. Tirta Sukses Perkasa. Dari hasil uji parsial variabel shift kerja,  diperoleh T_hitung sebesar -2,824 dan probabilitas kesalahan (p) = 0,008. Karena p < 0,05 dan T_hitung > T_tabel maka  H₀ ditolak dan H₁ diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel shift kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian blowing unit di PT. Tirta Sukses Perkasa. Dari hasil uji parsial variabel lingkungan kerja, T_hitung sebesar 2,895 dan probabilitas kesalahan (p) = 0,007. Karena p < 0,05 maka  H₀ ditolak dan H₁ diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian blowing unit di PT. Tirta Sukses Perkasa. Dari perhitungan uji T, dapat diketahui bahwa T_hitung variabel shift kerja sebesar -2,824 (49,38%) dan T_hitung variabel lingkungan kerja sebesar 2,895 (50,62%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa T_{hitung lingkungan kerja} > T_{hitung shift kerja} yang berarti variabel lingkungan kerja memiliki pengaruh yang lebih besar untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan daripada variabel shift kerja.

Kata Kunci: Shift Kerja,Lingkugan Kerja, Karyawan, Blowing Unit, Produktivitas Kerja, Uji F, Uji T

PT. Tirta Sukses Perkasa is one of the largest mineral water companies in Indonesia, located in Pasuruan. In making bottles, in the blowing unit section, K3 management and work shift scheduling are less effective. This can be seen from the high incidence of work accidents and lack of achievement of the production target of bottle making in the company.

The type of research that researchers use is quantitative research by collecting information and data which is then assessed to determine the level of danger that exists. The research method used was Cross Sectional which was conducted at one time and once, and there was no follow-up in the future

From the results of the study, the results of F calculate the work shift variable and work environment at 7,281 with an error probability (p) 0,003. Because p <0.005 and Fcount> Ftable so it can be concluded that the work shift and work environment significantly influence the work productivity of employees at PT. Tirta Sukses Perkasa. From the results of the partial test of the shift work variable, it is obtained that the calculation is -2,824 and the probability of error (p) = 0,008. Because p <0.05 and Thitung> T table then H0 is rejected and H1 is accepted. So that it can be concluded that partially the work shift variable influences the work productivity of employees in the blowing unit at PT. Tirta Sukses Perkasa. From the partial test results of the work environment variable, Thitung is 2.895 and the probability of error (p) = 0.007. Because p <0.05, H0 is rejected and H1 is accepted. So that it can be concluded that partially the work environment variable has a significant effect on employee work productivity in the blowing unit at PT. Tirta Sukses Perkasa. From the calculation of the T test, it can be seen that the calculation of the work shift variable is -2.824 (49.38%) and the work environment variable is 2.895 (50.62%). So it can be concluded that Thitung work environment> Thitung work shift means that the work environment variable has a greater influence to increase employee work productivity than the work shift variable.

Keywords: Work Shift, Work Environment, Employees, Blowing Unit, Work Productivity, F Test, T Test