Proses assembling di PT. INKA sebagian besar menggunakan proses pengelasan. dalam proses assembly sering dijumpai beberapa masalah, misalnya terjadi retak pada daerah Heat affected zone (haz)  pengelasan.  Melihat masalah retak yang terjadi pada proses assembly maka diperlukan proses perlakuan panas (heat treatment) annealing yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variasi temperature annealing terhadap nilai kekerasan, ketangguhan serta struktur mikro. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja karbon rendah SS 400.

Untuk penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian eksperimen (experimental research). Adapun cara pengujian ini adalah, pada pengujian impak menggunakan   standar   ASTM   E23, pengujian kekerasan menggunakan pengujian rockwell dengan standar ASTM E18, pengujian struktur mikro dilakukan dengan standar ASTM E3. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif yaitu menggambarkan hasil penelitian secara grafik.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terjadi pengaruh terhadap nilai kekerasan maupun nilai ketangguhan baja SS400.  Nilai kekerasan tertinggi terjadi pada variasi temperatur 600⁰C sebesar 27.4 HRc, sedangkan nilai kiekerasan terendah pada variasi temperatur 800⁰C sebesar 21.3 HRc. Sedangkan nilai kekuatan impak tertinggi terjadi pada variasi temperatur 700⁰C sebesar 2.88 (Joule/mm²), sedangkan untuk kekuatan impak terendah yaitu pada variasi temperatur 600⁰C sebesar 2.24 (Joule/mm²). Hasil foto mikro menunjukan bahwa pada temperatur 500⁰C dan 600⁰C memiliki struktur coarse ferrite, semakin tinggi temperatur pemanasan maka butiran perlit dan ferit semakin membesar dan tertata butirannya.

The assembling process at PT. INKA mostly uses the welding process. in the assembly process there are often several problems, such as cracks in the welding heat affected zone (haz). Looking at the problem of cracks that occur in the assembly process, the process of heat treatment (heat treatment) annealing which aims to know the magnitude of the influence of temperature variation annealing to the value of hardness, toughness and structure Micro.  The material used in this study is low carbon steel SS 400.

For this research authors use a type of experimental research. As for the way this testing was, on impact testing using standard ASTM E23, hardness testing using Rockwell testing with ASTM Standard E18, micro structure testing was carried out with ASTM Standard E3. The data analysis technique in this study uses descriptive data analysis that describes the results of the research graph. 

From the results of the research can be noted that there is the influence of temperature variation annealing to the value of violence or the value of SS400 steel toughness. the highest hardness value occurs at 600⁰C temperature variation of 27.4 HRc, while the lowest hardness value is at 800⁰C temperature variation of 21.3 HRc. While the highest impact strength values occur at 700⁰C temperature variation of 2.88 (Joule / mm2), while for the lowest impact strength is at 600⁰C temperature variation of 2.24 (Joule / mm2). The microstructure results showed that at temperatures of 500⁰C and 600⁰C the coarse ferrite structure, the higher the heating temperature, the pearlite and ferrite granules grew larger and arranged in granules.