ANALISIS TINGKAT KEKERASAN DAN GETARAN BAJA HARDENING S45C PADA PROSES HOT TURNING MENGGUNAKAN INDUCTION ELECTROMAGNETIC

ANALYSIS OF HARDNESS AND VIBRATION OF S45C HARDENING STEEL ON HOT TURNING PROCESS USING INDUCTION ELECTROMAGNETIC

Majunya perkembangan teknologi pada bidang material terkadang harus diimbangi juga dengan perkembangan teknologi dalam bidang permesinan atau manufaktur. Material yang mempunyai nilai kekerasan yang tinggi sulit untuk dikerjakan pada proses permesinan. Salah satunya proses bubut, untuk membubut material dengan nilai kekerasan yang tinggi maka diperlukan nilai feeding dan depth of cut yang rendah sehingga menyebabkan proses produksi yang relatif lebih lama. Lamanya waktu proses produksi menyebabkan menurunnya produktivitas produksi. Salah satu metode untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah dengan hot turning. Namun penggunaan LPG sebagai bahan pemanas pada hot turning menimbulkan beberapa permasalahn, sehingga dipilih metode pemasanan yang lain yakni induction electromagnetic. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan induction electromagnetic pada proses hot turning baja hardening S45C terhadap nilai kekerasan dan getaran proses.

Pada penelitian ini digunakan metode hot turning dengan variasi pemanasan 200˚C dan 400˚C, serta variasi feeding 0.15mm/rev dan 0.3mm/rev. Material yang digunakan adalah baja hardening S45C dengan nilai kekerasan rata-rata 49.6HRC. Pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah uji kekerasan Rockwell C untuk mengetahui nilai kekerasan setelah proses hot turning, serta uji getaran untuk mengetahui getaran yang terjadi pada saat proses hot turning yang diwakilkan oleh nilai defleksi pada ujung pahat.

                Hasil pengujian menunjukan bahwa penggunaan induction electromagnetic menyebabkan perubahan nilai kekerasan pada spesimen. Nilai rata-rata kekerasan yang awalnya 49.6HRC mengalami penurunan. Nilai rata-rata kekerasan dari hasil hot turning tertinggi didapatkan dari variasi pemanasan 200˚C dengan feeding 540mm/min yaitu sebesar 33.3HRC. Sedangkan nilai rata-rata kekerasan terendah didapatkan dari variasi pemanasan 400˚C dengan feeding 270mm/min yaitu sebesar 19.03HRC. Sedangkan pada pengujian getaran, penggunaan induction electromagnetic pada peroses hot turning baja hardening S45C menyebabkan perbedaan getaran yang terjadi pada pahat. Nilai rata-rata defleksi tertinggi didapatkan dari variasi pemanasan 200˚C dengan feeding 540mm/min yaitu sebesar 0.078mm. Sedangkan nilai rata-rata defleksi terendah didapatkan dari variasi pemanasan 400˚C dengan feeding 270mm/min yaitu sebesar 0.016mm.

Kata Kunci: Nilai Kekerasan, Getaran, Baja Hardening S45C, Hot turning, Induction Electromagnetic.

The rapid development of technology in the material field sometimes must also be balanced with the development of technology in the field of machinery or manufacturing. Materials that have a high hardness value are difficult to work on in the machining process. One of them is the lathe process, to turn material with a high hardness value, it requires low feeding value and depth of cut so that it causes a relatively longer production process. The length of time the production process causes a decrease in production productivity. One method to overcome these problems is by hot turning. However, the use of LPG as a heating material in hot turning raises several problems, so another heating method is chosen, namely electromagnetic induction. The purpose of this study was to determine the effect of the use of electromagnetic induction in the hot turning process of S45C hardening steel on the value of the hardness and vibration of the process.

In this study the hot turning method is used with heating variations of 200 ° C and 400 ° C, as well as variations of feeding 0.15 mm / rev and 0.3 mm / rev. The material used is S45C hardening steel with a hardness average value of 49,6HRC. Tests used in this study are Rockwell C hardness test to determine the value of hardness after the hot turning process, and vibration test to determine the vibration that occurs during the hot turning process which is represented by the deflection value at the tool tip.

                The test results show that the use of electromagnetic induction causes changes in the value of hardness in the specimen. The average value of hardness which was originally 49.6HRC has decreased. The highest average value of hardness from the hot turning results obtained from heating variations of 200˚C by feeding 540mm / min that is equal to 33.3HRC. While the lowest average hardness value is obtained from the 400˚C heating variation by feeding 270mm / min which is 19.03HRC. Whereas in vibration testing, the use of electromagnetic induction in the S45C hardening steel hot turning process causes different vibrations in the tool. The highest average deflection value is obtained from 200˚C heating variation by feeding 540mm / min which is equal to 0.078mm. While the lowest average deflection value is obtained from the 400˚C heating variation by feeding 270mm / min that is equal to 0.016mm.

Keywords: Hardness, Vibration, Hardening Steel S45C, Hot turning, Induction Electromagnetic.