Kemampuan motorik merupakan hal yang berperan penting bagi setiap individu dalam melakukan berbagai aktivitas, juga dalam perkembangan anak terutama pada usia sekolah dasar (6-12 tahun). Kualitas dari keterampilan motorik dapat dihasilkan dari kebiasaan aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari serta keadaan status gizi dengan memerhatikan asupan gizi yang diperoleh dari pola makan yang teratur dan sesuai dengan kondisi tubuh. Dengan begitu setiap individu yang memiliki kemampuan motorik yang baik akan mengalami tingkat kesulitan aktivitas sangat kecil atau tidak mengalami kesulitan dalam melakukan hal apapun yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan aktivitas fisik dengan kemampuan motorik. Populasi dari penelitian ini sebanyak 130 siswa kelas atas di SDN Betiting Gresik. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Pengukuran status gizi dilakukan berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) dengan pengukuran BB dan TB siswa. Untuk aktivitas fisik menggunakan kuisioner PAQ-C, kemudian kemampuan motorik menggunakan tes motor ability yang terdiri dari: tes keseimbangan (berdiri dengan satu kaki), tes koordinasi (lempar tangkap bola tenis ke dinding dengan jarak 1m), tes kelincahan (shuttle run 4x10m), dan tes kecepatan (lari 30m). Teknik analisis data menggunakan korelasi gamma dan regresi ordinal. Hasil analisis dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dan aktivitas fisik dengan kemampuan motorik pada siswa kelas atas di SDN Betiting Gresik. Hasil yang diperoleh sebesar sig 0,78 dengan besar sumbangan 8,9%.
Kata Kunci : status gizi, aktivitas fisik, dan kemampuan motorik.