UNGKAPAN MAKNA ARIS PADA RUMPUN BAMBU
DALAM KARYA TARI “GRENG” DENGAN BENTUK VIDEOGRAFI
DALAM KARYA TARI GRENG DENGAN BENTUK VIDEOGRAFI
Nama : Rizal Pahlevi
NIM : 18020134063
Program Pendidikan : Pendidikan Sendratasik
Jurusan : Sendratasik
Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Dosen Pembimbing : Dra. Jajuk Dwi Sasanadjati, M. Hum.
Tahun Akademik : 2022
Kata kunci: greng, aris, videografi, ungkapan.
Terciptanya karya tari Greng terinspirasi dari tumbuhan bambu yang memiliki keunikan dan kesamaan terhadap fenomena sosial. Fenomena sosial yang terjadi didalam kehidupan masyarakat saat ini sering menimbulkan masalah besar seperti tawuran antar pelajar , tawuran antar suku, aksi terror dll. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pertahanan emosi dan hilangnya rasa kesatuan antar individu. Namun kesatuan tersebut akan tetap ada jika masyarakatnya mau berinteraksi, saling menguatkan sehingga menimbulkan harmoni atau keselarasan. Dalam bahasa sanksekerta harmoni atau keselarasan disebut sebagai aris artinya selaras. Yang terdiri dari kekompakan, pondasi, saling menghargai, toleransi, kekuatan, keteguhan dan kesabaran. Bermula dari permasalahan yang akhirnya dapat menimbulkan harmoni atau selaras.
Dengan fenomena tersebut dapat di analogikan bahwa Bambu hidup bersama dan bergerombol di tanah juga memiliki tubuh yang menjulang tinggi keatas. Dari kehidupan bambu koreografer melihat bahwa semakin tinggi pohon maka semakin tinggi permasalahan yang ditimbulkan. Ketika bambu tumbuh tinggi, maka semakin kencang angin yang menerpa dan menimmbulkan gesekan. Gesekan tersebut merupakan cara komunikasi antara ranting dan akar yang menjadi pondasi atau dasar menjadikan bambu semakin kuat dan kokoh sehingga bambu dapat bergerak mengikuti arah angin. Dalam bahasa sansekerta dinamakan aris yaitu suatu hal yang tercerai atau pecah tetapi dapat harmoni atau selaras. Hal tersebut berupa kekompakan, dasar, kekuatan, keteguhan dan kesabaran. Terdapat dua fokus, yaitu fokus isi mengungkapkan makna Aris, bahwa di dalam masyarakat yang muncul gesekan pada tiap individu akan menghasilkan sesuatu yang harmonis, dan fokus bentuk yaitu bentuk videografi.
Beberapa karya tari yang relevan diantaranya Sang Hyang Awi oleh Ayo Sunaryo menceritakan kehidupan orang Sunda yang tidak pernah lepas dari awi atau bambu. Dan Bambu Mask yang menyimbolkan adaptasi manusia di masa pandemic. Adapun teori yang digunakan dalam penciptaan dan penulisan karya yaitu teori metode konstruksi oleh Jacquelin Smith., teori koreografi oleh Sal Murgiyanto Selain itu juga beberapa hasil karya tari terdahulu juga digunakan sebagai referensi mengenai kepenulisan, teknik dalam membuat karya tari. Referensi karya tari yang relevan adalah Sang Hyang Awi oleh Ayo Sunaryo memiliki keterkaitan mengenai bambu sebagai objek ide. Namun konsep dan bentuk penyajian berbeda dengan yang digunakan oleh koreografer dalam karya tari Greng.
Karya tari Greng menggunakan metode penciptaan dari Jacquelin Smith yaitu metode konstruksi yang terdiri dari tahapan rangsang awal, menentukan tipe tari, metode penyajian, improvisasi, evaluasi dan imrpovisasi, seleksi dan penghalusan, serta motif. Rancangan kekaryaan meliputi tema, judul, sinopsis, skenario, tipe tari, mode penyajian, desain dramatik, teknik, gaya, penari, tata rias dan busana, iringan music dan tata teknik pentas. Proses penciptaan dalam karya tari ini terdiri dari rangsang awal, eksplorasi dan kerja studio, improvisasi, evaluasi, seleksi dan penghalusan, dan teknik penyampaian.
Karya tari greng memiliki tema aris yang berarti selaras. Memiliki alur cerita yang terdiri dari tanjakan emosi atau suasana pada setiap adegan yang ditampilkan. Karya tari greng memiliki tema aris yang berarti selaras. Memiliki alur cerita yang terdiri dari tanjakan emosi atau suasana pada setiap adegan yang ditampilkan. Terdiri dari 5 adegan diantaranya adegan 1, adegan 2, adegan 3, adegan 4 (klimaks), adegan (anti klimaks atau ending). Menggunakan tata rias korektif dan tata busana yang berwarna hitam menggambarkan bambu yang kokoh dan kuat. Tata teknik pentas yang digunakan meliputi tata pentas pada halaman pohon bambu dipilih sebagai setting pertunjukan, dan tata cahaya berupa cahaya matahari. Adapun iringan tari berupa music editing yang terdiri dari beberapa instrument diantaranya violin, cello, oboe, suling bambu, siter, digeridoo, marakas dan gong kempul.
Karya tari Greng ditujukan kepada generasi muda dan pelaku seni yang ingin membuat karya baru. Pelaku seni harus peka dengan lingkungan dan berproses secara cermat, dengan mempertimbangkan aspek – aspek pendukung kekaryaan.
EXPRESSION OF THE MEANING OF ARIS IN THE BAMBOO CREED
IN GRENG DANCE WORKS IN THE FORM OF VIDEOGRAPHY
Name : Rizal Pahlevi
Educational Program : Sendratasik Education
Department : Sendratasik
Faculty : Faculty of Languages and Arts
Institution Name : Surabaya State University
Supervisor : Dra. Jajuk Dwi Sasanadjati, M. Hum.
Academic Year : 2022
Keywords: greng, aris, videography, expression.
The creation of the Greng dance work was inspired by bamboo plants which have uniqueness and similarities to social phenomena. Social phenomena that occur in people's lives today often cause major problems such as brawls between students, brawls between tribes, acts of terror, etc. This is caused by a lack of emotional defense and a loss of sense of oneness between individuals. However, this unity will still exist if the people want to interact, strengthen each other so as to create harmony or alignment. In Sanskrit, harmony or harmony is called aris, which means harmony. Which consists of compactness, foundation, mutual respect, tolerance, strength, firmness and patience. Starting from a problem that can eventually lead to harmony or harmony.
With this phenomenon, it can be analogized that bamboo lives together and clusters on the ground and also has a body that rises high above. From the life of the bamboo, the choreographer saw that the taller the tree, the higher the problems caused. When the bamboo grows taller, the stronger the wind that hits it and causes friction. Friction is a way of communication between branches. And the roots that become the foundation or basis make the bamboo stronger and stronger so that the bamboo can move with the direction of the wind. In Sanskrit it is called aris, which is something that is divided or broken but can be in harmony or harmony. It is in the form of cohesiveness, foundation, strength, firmness and patience. There are two focuses, namely the focus on content expressing Aris' meaning, that in society where friction arises in each individual will produce something harmonious, and the focus on form, namely the form of videography.
Greng's dance work uses the creation method of Jacquelin Smith, namely a construction method consisting of the initial excitation stage, determining the type of dance, the method of presentation, improvisation, evaluation and improvisation, selection and refinement, and motifs. The design of the work includes the theme, title, synopsis, scenario, type of dance, mode of presentation, dramatic design, technique, style, dancers, make-up and clothing, musical accompaniment and stage technique. The creation process in this dance work consists of initial stimulation, exploration and studio work, improvisation, evaluation, selection and refinement, and delivery techniques.
The greng dance work has the theme aris which means harmony. Has a storyline consisting of emotional or atmosphere climbs in each scene that is displayed. The greng dance work has the theme aris which means harmony. Has a storyline consisting of emotional or atmosphere climbs in each scene that is displayed. Consists of 5 scenes including scene 1, scene 2, scene 3, scene 4 (climax), scene (anti-climax or ending). Using corrective make-up and black clothing depicts sturdy and strong bamboo. The stage technique used includes the stage setting on the bamboo tree yard chosen as the performance setting, and lighting in the form of sunlight. The dance accompaniment is in the form of music editing consisting of several instruments including violin, cello, oboe, bamboo flute, zither, digeridoo, maracas and gong kempul.
Greng dance works are aimed at the younger generation and artists who want to create new works. Performers of art must be sensitive to the environment and process carefully, taking into account the supporting aspects of the work.