ABSTRAK

PERBANDINGAN PROPORSI TEPUNG TERIGU SEBAGAI BAHAN PENGENTAL LATEKS CAIR TERHADAP HASIL JADI PROSTHETIC LUKA ROBEK TIGA DIMENSI

Nama                                   : Setiawan Wijanarko

NIM                                     : 14050634041

Program Studi                    : S1 Pendidikan Tata Rias

Jurusan                                 : PKK

Fakultas                               : Teknik

Nama Lembaga                 : Universitas Negeri Surabaya

Pembimbing                       : Sri Dwiyanti, S.Pd.M.PSDM

Prosthetic adalah efek-efek tambahan pada tata rias karakter yang didesain dan dibentuk untuk memungkinkan ditempelkan di wajah atau badan seorang aktor. Efek yang dihasilkan berupa bentukan 3 dimensi yang membantu penata rias maupun aktor untuk mendapatkan tampilan fisik sesuai dengan karakter peran yang perankan. Lateks cair merupakan bahan yang sering digunakan sebagai bahan utama pembuatan prosthetic, tetapi lateks cair memiliki voskositas yang rendah sehingga terlalu cair dan menyulitkan proses pencetakan. Untuk meningkatkan viskositas lateks cair, perlu ditambahkan bahan pengental. Pada penelitian ini akan dilakukan penambahan tepung terigu sebagai bahan pengental lateks cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi perbandingan tepung terigu sebagai bahan pengental lateks cair yang terbaik.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dengan variabel bebas perbandingan lateks cair dan tepung terigu yaitu 5:3, 5:2, dan 5:1. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil jadi prosthetic berupa luka robek berdasarkan aspek kekentalan, warna, elastisitas, kesesuaian bentuk desain dan kesukaan. Proses penelitian melibatkan 30 orang panelis ahli. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, yang kemudian hasilnya dihitung menggunakan SPSS 21 dengan teknik uji anova tunggal dan uji duncan.

Penelitian ini menghasilkan bahwa penambahan tepung terigu mempengaruhi aspek kekentalan, elastisitas, dan kesesuaian bentuk desain prosthetic luka robek tiga dimensi. Aspek warna tidak terpengaruh secara signifikan oleh penambahan tepung terigu. Perbandingan X2 mendapatkan nilai tertinggi pada aspek kekentalan dengan nilai 3,8, warna 3,7 dan kesesuaian desain 3,6. Pada aspek elastisitas nilai tertinggi dimiliki oleh perbandingan X3. Faktor kesukaan menunjukkan perbandingan X2 adalah perbandingan yang sangat disukai dengan prosentase kesukaan 91,6%.

Kata Kunci: Prosthetic, lateks cair, tepung terigu

ABSTRACT

PROPORTION COMPARASION OF FLOUR AS LIQUID LATEX MATERIAL TO THE RESULT OF THREE DIMENSIONS PROSTHETIC WOUND

Name                     : Setiawan Wijanarko

Reg. Number        : 14050634041

Study Program     : Bachelor of Cosmetology Education

Department           : PKK

Faculty                    : Engineering

Institution              : Universitas Negeri Surabaya

Advisor                 : Sri Dwiyanti, S.Pd.M.PSDM

Prosthetic is an additional effects on character makeup that is designed and formed to allow it to be affixed to the face or body of an actor. The effect produced is in the form of a 3-dimensional formation which helps makeup artists and actors to get a physical appearance in accordance with the role character they play. Liquid latex is a material that is often used as the main ingredient in the manufacture of prosthetic, but liquid latex has a low viscosity that is too liquid and makes it difficult to be formed. In order to increase the viscosity of liquid latex, thickening agents need to be added. In this study, flour will be added as thickening agent for liquid latex. This study aims to determine the composition of the comparison of flour as thickening agent of the best liquid latex.

This type of research is an experiment, with the independent variable ratio of liquid latex and flour, namely 5: 3, 5: 2, and 5: 1. The dependent variable in this study is the prosthetic results in the form of wound based on aspects of thickness, color, elasticity, suitability of the design and preferences. The research process involved 30 expert panelists. The method of collecting data uses the observation method, which then the result is calculated using SPSS 21 with a single anova test and duncan test technique.

This study resulted that the addition of flour affects aspects of thickness, elasticity, and conformity of the shape of the three-dimensional prosthetic tear design. The color aspect is not significantly affected by the addition of flour. Comparison of X2 gets the highest value on the viscosity aspect with a value of 3.8, color 3.7 and suitability of design 3.6. In the elasticity aspect the highest value is owned by the X3 comparison. The favorite factor shows the comparison of X2 is the ratio that is very favored with the favorite percentage of 91.6%.

Keywords: prosthetic, liquid latex, flour

ABSTRAK

PERBANDINGAN PROPORSI TEPUNG TERIGU SEBAGAI BAHAN PENGENTAL LATEKS CAIR TERHADAP HASIL JADI PROSTHETIC LUKA ROBEK TIGA DIMENSI

Nama                                   : Setiawan Wijanarko

NIM                                     : 14050634041

Program Studi                    : S1 Pendidikan Tata Rias

Jurusan                                 : PKK

Fakultas                               : Teknik

Nama Lembaga                 : Universitas Negeri Surabaya

Pembimbing                       : Sri Dwiyanti, S.Pd.M.PSDM

Prosthetic adalah efek-efek tambahan pada tata rias karakter yang didesain dan dibentuk untuk memungkinkan ditempelkan di wajah atau badan seorang aktor. Efek yang dihasilkan berupa bentukan 3 dimensi yang membantu penata rias maupun aktor untuk mendapatkan tampilan fisik sesuai dengan karakter peran yang perankan. Lateks cair merupakan bahan yang sering digunakan sebagai bahan utama pembuatan prosthetic, tetapi lateks cair memiliki voskositas yang rendah sehingga terlalu cair dan menyulitkan proses pencetakan. Untuk meningkatkan viskositas lateks cair, perlu ditambahkan bahan pengental. Pada penelitian ini akan dilakukan penambahan tepung terigu sebagai bahan pengental lateks cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi perbandingan tepung terigu sebagai bahan pengental lateks cair yang terbaik.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dengan variabel bebas perbandingan lateks cair dan tepung terigu yaitu 5:3, 5:2, dan 5:1. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil jadi prosthetic berupa luka robek berdasarkan aspek kekentalan, warna, elastisitas, kesesuaian bentuk desain dan kesukaan. Proses penelitian melibatkan 30 orang panelis ahli. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, yang kemudian hasilnya dihitung menggunakan SPSS 21 dengan teknik uji anova tunggal dan uji duncan.

Penelitian ini menghasilkan bahwa penambahan tepung terigu mempengaruhi aspek kekentalan, elastisitas, dan kesesuaian bentuk desain prosthetic luka robek tiga dimensi. Aspek warna tidak terpengaruh secara signifikan oleh penambahan tepung terigu. Perbandingan X2 mendapatkan nilai tertinggi pada aspek kekentalan dengan nilai 3,8, warna 3,7 dan kesesuaian desain 3,6. Pada aspek elastisitas nilai tertinggi dimiliki oleh perbandingan X3. Faktor kesukaan menunjukkan perbandingan X2 adalah perbandingan yang sangat disukai dengan prosentase kesukaan 91,6%.

Kata Kunci: Prosthetic, lateks cair, tepung terigu

ABSTRACT

PROPORTION COMPARASION OF FLOUR AS LIQUID LATEX MATERIAL TO THE RESULT OF THREE DIMENSIONS PROSTHETIC WOUND

Name                     : Setiawan Wijanarko

Reg. Number        : 14050634041

Study Program     : Bachelor of Cosmetology Education

Department           : PKK

Faculty                    : Engineering

Institution              : Universitas Negeri Surabaya

Advisor                 : Sri Dwiyanti, S.Pd.M.PSDM

Prosthetic is an additional effects on character makeup that is designed and formed to allow it to be affixed to the face or body of an actor. The effect produced is in the form of a 3-dimensional formation which helps makeup artists and actors to get a physical appearance in accordance with the role character they play. Liquid latex is a material that is often used as the main ingredient in the manufacture of prosthetic, but liquid latex has a low viscosity that is too liquid and makes it difficult to be formed. In order to increase the viscosity of liquid latex, thickening agents need to be added. In this study, flour will be added as thickening agent for liquid latex. This study aims to determine the composition of the comparison of flour as thickening agent of the best liquid latex.

This type of research is an experiment, with the independent variable ratio of liquid latex and flour, namely 5: 3, 5: 2, and 5: 1. The dependent variable in this study is the prosthetic results in the form of wound based on aspects of thickness, color, elasticity, suitability of the design and preferences. The research process involved 30 expert panelists. The method of collecting data uses the observation method, which then the result is calculated using SPSS 21 with a single anova test and duncan test technique.

This study resulted that the addition of flour affects aspects of thickness, elasticity, and conformity of the shape of the three-dimensional prosthetic tear design. The color aspect is not significantly affected by the addition of flour. Comparison of X2 gets the highest value on the viscosity aspect with a value of 3.8, color 3.7 and suitability of design 3.6. In the elasticity aspect the highest value is owned by the X3 comparison. The favorite factor shows the comparison of X2 is the ratio that is very favored with the favorite percentage of 91.6%.

Keywords: prosthetic, liquid latex, flour