Remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak menuju dewasa dari usia 10-24 tahun. Perlu perhatian dan pendampingan khusus ketika seseorang memasuki fase tersebut. Pada umumnya terjadi perubahan baik fisik maupun psikis pada diri remaja yang disebabkan dorongan hormonal. Apabila tidak mendapatkan perhatian khusus, dikhawatirkan remaja salah menyikapi keadaan yang dialaminya. Situasi memprihatinkan dapat kita jumpai bahwa remaja dengan terncam resiko kesehatan seksual reproduksi seperti seks bebas, narkoba, HIV/AIDS, minuman keras dan lainnya. Rendahnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan seksual reproduksi semakin memperparah keadaan yang ada. Remaja masih terbatas untuk mendapatkan informasi yang benar mengenai masalah tersebut. Maka perlu langkah dan strategi pasti dalam menangani masalah kesehatan seksual reproduksi remaja. SeBAYA sebagai organisasi remaja yang bergerak dibidang tersebut memiliki strategi untuk mengatasinya sekaligus berbperan sebagai organisasi yang mewujudkan generasi berencana yang merupakan program nasional. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi staretgi yang dilakukan oleh SeBAYA untuk mewujudkan generasi berencana melalui program pendidikan kesehatan seksual reproduksi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan teori Bordieu, selain itu teori Habitus Piere Bordieu sekaligus sebagai pisau analisisnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui teknik partisipatoris sekaligus indepht interview. Untuk menganalisis temuan data, digunakan teknik Miles and Huberman kemudian diuji kebsahan datanya menggunakan teknik triangulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengurus SeBAYA memiliki strategi khusus untuk mewujudkan generasi berencana melalui pendidikan HKSR. Melalui struktur organisasi tersebut, setiap divisi memiliki program kerja yang saling berkesinambungan. Habitus dilakukan untuk melaksanakan strategi yang berasal dari realitas kehidupan seksual reproduksi remaja yang ada. Peran aktor internal dan eksternal sebagai modal dan dampak positif melaksanakan strategi sekaligus menciptakan Generasi Berencana.
Kata kunci : Habitus, Pengurus SeBAYA, Kesehatan Reproduksi, Generasi Berencana.
Adolescence is a transition period from the age of children to adults from the age of 10-24 years. Need special attention and assistance when someone enters that phase. In general, both physical and psychological changes in adolescents are caused by hormonal impulses. If they do not get special attention, it is feared that adolescents are wrong in addressing their situation. We can find a worrying situation that adolescents are at risk of sexual reproductive health such as free sex, drugs, HIV / AIDS, liquor and others. The low level of adolescent knowledge about reproductive sexual health further exacerbates existing conditions. Teenagers are still limited to getting the right information about the problem. Then need a definite step and strategy in dealing with adolescent reproductive health problems. SeBAYA as a youth organization engaged in this field has a strategy to overcome it while acting as an organization that embodies the generation of plans which are national programs. The purpose of this study is to identify stargiology carried out by SeBAYA to realize the generation of plans through reproductive sexual health education programs. The research method used is qualitative with the Bordieu theory approach, besides the theory of Habitus Piere Bordieu as well as the analytical knife. Data collection techniques are used through participatory techniques as well as independent interviews. To analyze the findings of the data, the Miles and Huberman technique was used and then tested the data using the triangulation technique. The results of this study indicate that the management of SeBAYA has a specific strategy to realize generation of planning through HKSR education. Through the organizational structure, each division has a continuous work program. Habitus is carried out to implement strategies that originate from the reality of the existing sexual reproductive life of adolescents. The role of internal and external actors as capital and the positive impact of implementing strategies while creating a Planning Generation.
Keywords: Habitus, SeBAYA Management, Reproductive Health, Planning Generation