Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika penyelenggaraan pendidikan inklusif dan mengidentifikasi bentuk disfungsi, fungsi manifes-laten, serta bentuk inovasi yang dilakukan oleh para penyelenggara dalam melaksanakan pendidikan inklusif di SMAN 4 Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan teori taraf menengah Robert K. Merton dan bentuk adaptasi dalam teori perilaku menyimpang Merton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualtitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya dinamika penyelenggaraan pendidikan inklusif di SMAN 4 Sidoarjo, yang terlihat dari beberapa perubahan pada aspek sekolah dari awal penyelenggaraan hingga berjalan sampai saat ini. Salah satunya adalah bertambahnya organisasi sekolah yang khusus menangani masalah inklusi. Dinamika yang terjadi ini menggiring pada fenomena lain yakni adanya disfungsi, fungsi manifes-laten yang ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif di SMAN 4 Sidoarjo. Sedangkan untuk inovasi yang dijumpai dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif adalah inovasi dalam proses penerimaan siswa difabel, inovasi dalam pemberian nilai siswa difabel, dan inovasi dalam proses KBM di kelas.
Kata Kunci : Dinamika, Pendidikan Inklusif, Disfungsi, Fungsi manifes-laten, Inovasi
This study aims to describe the dynamics of the implementation of inclusive education and identify forms of dysfunction, manifest-latent, and forms of innovation carried out by organizers in implementing inclusive education at SMAN 4 Sidoarjo. This study uses the middle level theory of Robert K. Merton and the form of adaptation found in Merton's theory of deviant behavior. The method used in this study is qualitative descriptive. The results of this study indicate the dynamics of the implementation of inclusive education at SMAN 4 Sidoarjo, which can be seen from a number of changes in the aspects of the school from the beginning of the implementation to the present. One of them is the increasing number of school organizations that specifically deal with inclusion issues. This dynamic leads to other phenomena, namely the presence of dysfunction, manifest function-latent found in the implementation of inclusive education at SMAN 4 Sidoarjo. Whereas for innovation found in the implementation of inclusive education is innovation in the process of diffable student acceptance, innovation in the value of students with disabilities, and innovation in the teaching and learning process in the classroom.
Keywords: Dynamics, Inclusive Education, Dysfunction, manifest-latent functions, innovation