Penelitian ini
bertujuan untuk: (1) memperoleh informasi perbedaan hasil belajar, antara
peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dengan model Direct Instruction pada mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksi
Bangunan dan Teknik Pengukuran Tanah, (2) menjawab informasi perbedaan hasil belajar peserta
didik didik yang memiliki motivasi belajar tinggi dan peserta didik yang mempunyai
motivasi rendah pada mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik
Pengukuran Tanah, dan (3) memperoleh informasi interaksi antara model dengan
motivasi belajar terhadap hasil belajar ssiwa pada mata pelajaran Dasar-dasar
Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran Tanah.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen
semu, dengan menggunakan kelas kontrol
dan kelas eksperimen. Kelompok eskperimen adalah kelas yang menggunakan
model pembelajaran PjBL dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran DI. Desain penelitian yang digunakan
adalah factorial design dengan analisis
hipotesis menggunakan ANAVA dua jalur, uji prasyarat yang digunakan homogenitas
dan normalitas.
Hipoteisis Hasil uji coba instrument motivasi belajar d ata dianalisis
menggunakan SPSS 24, meliputi indikator reliabilitas instrumen (Cronbach Alpha ), Kaiser-Meyer-Olkin
(KMO), persentase varians konstruks, dan validitas butir (loading factor). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha pada klasifikasi lebih
tinggi dari 0,70 yaitu sebesar 0.93, harga KMO sebesar 0.681, harga persentase
varians konstruks sebesar 68.39%, dan muatan faktor semua butir ≥ 0.3.
Dengan demikian model pengukuran ini cocok digunakan untuk mengukur motivasi
belajar DKBT siswa program keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan.
Hasil pengolahan melalui SPSS 24 adalah; (1)
terdapat perbedan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran PjBL nilai mean sebesar
82.8 dan DI nilai mean sebesar 67.5;
(2) terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang memiliki motivasi
belajar tinggi sebesar 83.72 dan motivasi belajr rendah sebesar 74.00; dan (3)
terdapat interaksi antara model dan motivasi belajar peserta didik, pada
penggunaan model PjBL peserta didik yang mempunyai motivasi belajar tinggi maka
hasil belajarnya tinggi tetapi pada model DI peserta didik yang memiliki
motivasi belajar rendah hasil belajarnya rendah.