CAMPUR KODE BAHASA JAWA MALANGAN DALAM AKUN INSTAGRAM IKI MALANG
Nama
: Siti Nurhayati
NIM
: 13020114016
Prodi/Jurusan
: S-1/Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (Jawa)
Fakultas
: Bahasa dan Seni
Nama Lembaga
: Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing
: Prof. Dr. Udjang Pairin M.Pd.
Bahasa Jawa Malangan merupakan salah satu keanekaragaman bahasa yang ada di Indonesia. Bahasa Malangan merupakan ciri-ciri yang khas di Kota Malang. Bahasa Malangan mempunyai aturan yang tidak baku. Bahasa Malangan banyak digunakan masyarakat Kota Malang sejak dahulu. Namun, di jaman sekarang banyak masyarakat Kota Malang yang menyisipkan kata-kata dari bahasa Malangan yang dicampur dengan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Keadaan bercampurnya dua bahasa atau lebih yang dijadikan satu seperti ini bisa menumbuhkan kejadian campur kode.
Campur kode merupakan penggunaan dua bahasa atau lebih dengan memasukan unsur-unsur bahasa yang satu ke bahasa lainnya. Dalam keadaan berbahasa yang sering ditemui dua orang atau lebih menyampurkan dua bahasa atau lebih dari satu bahasa. Bercampurnya bahasa ini bisa menunjang kekomunikatifan pesan yang akan disampaikan. Campur kode di dalam hal ini bisa terjadi tanpa disadari. Penutur dalam tahap belajar sering kesulitan sehingga masih bisa memiliki potensi campur kode karena kemampuan yang kurang dalam menguwasaikode tersebut.
Kejadian campur kodeyang akan dijelaskan disini yaitu kejadian campur kode basa Jawa Malangan dalam akun instagram Iki Malang. Dalam penelitian ini akan digunakan teori campur kode. Kejadian campur kode disini disebabkan karena beberapa alasan, yaitu (1) adanya batasan kata yang sama, (2)pengaruh pihak kedua, (3) kurang mangerteni kode yang digunakan dan (4) pengaruh unsur prestise.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menjelaskan dan memaparkan hal-hal (1) mengenai wujud campur kode yang ada dalam bahasa Jawa Malangan di dalam akun instagram Iki Malang dan (2) menjelaskan dan memaparkan dhata dan informasi mengenai dasar adanya campur kode yang ada dalam bahasa Jawa Malangan di dalam akun instagram Iki Malang. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan deskripsi mengenai wujud campur kode yang ada dalam bahasa Jawa Malangan di dalam akun instagram Iki Malang. Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif dengan pendakatan kualitatif.
Sumber dhata yang digunakan yaitu akun instagram Iki Malang yang isinya menggunakan bahasa Jawa Malangan. Dalam mengumpulkan dhata penelitian ini menggunakan metode dokumentatif dengan teknik catat, namun untuk menganlisis data digunakan metode deskriptif komperatif.
Hasil dari penelitian ini yaitu deskripsi mengenai wujud campur kode bahasa Jawa Malangan di dalam akun instagram Iki Malang dan penyebab adanya kejadian campur kode bahasa Jawa Malangan di akun instagram Iki Malang. Campur kode bahasa Jawa Malangan yang berwujud kata ada 33 kejadian, yang berwujud frasa ada 8 kejadian dan yang berwujud klausa ada 5 kejadian. Penyebab adanya campur kode karena adanya batasan persamaan kata yang digunakan ada 7 kejadian, karena pihak kedua ada 4 kejadian, karena kurang menguasai bahasa yang digunakan ada 5 kejadian dan adanya unsur prestise ada 7 kejadian.
ABSTRACT
MALANGAN JAVANESE CODE MIXING IN IKI MALANG INSTAGRAM ACCOUNT
Malangan Javanese is one of many languages in Indonesia. This particular language is a signature feature of Malang City. The structure of this language is not standardized. Malangan Javanese is used by the citizens of Malang City since many years ago. However, these citizens of Malang City nowadays tend to insert some words from Malangan Javanese and then mix them with other words from Indonesian language or English. This mixing of two or more languages can be the start of a phenomena called code mixing.
Code mixing occurs when two or more languages are used by inserting one’s language code or codes into another language code or codes. In communicating with other people, there is often found two or more people mixing two or more language in their communication. This code mixing can be used to enhance the message’s meaning that is meant to said. Code mixing in communication can be delivered subconsciously by the speaker. A beginner speaker can find it difficult in mastering a particular language. Therefore, a code mixing with other language, that is already mastered by the speaker, can be occurred.
Code mixing phenomena, which will be explained in this research, is a code mixing of Malangan Javenese in Iki Malang Instagram account. This research also uses theory of code mixing. Code mixing in this research can be caused by some reasons, they are: 1) there is a limitation of the same words, 2) the influence from the interlocutor, 3) low understanding of the used code, and 4) the influence of prestige factor.
The objectives of this research are to define and explain about (1) the form of the code mixing in Malangan Javanese in Iki Malang Instagram account and (2) the definition and explanation on the rationale of the code mixing in Malangan Javanese in Iki Malang Instagram account. This research aims to obtain the description about the form of the code mixing in Malangan Javanese in Iki Malang Instagram acoount. This research is considered as a descriptive qualitative research.
The used data source for this research was taken from an Instagram account under the title Iki Malang which used Malangan Javanese. In collecting the data, this research used documentary method followed by writing technique. Meanwhile, to analyze the data, this research used descriptive comparative method.
The results of this research are the description of the Malangan Javanese code mixing form in Iki Malang Instagram account and the causes of the code mixing phenomena in Iki Malang Instagram account. The form of this code mixing can be seen in some parts of the words used in Malangan Javanese which are mixed with other words of other languages. There wewr 33 data in Malangan javanese code mixing in the form of words, 8 data in the form of phrases, and 5 data in the form of clauses. There were 7 data of the code mixing which wewr causes by the limitation of the same use words, 4 data caused by the interlocutor, 5 data caused by the low understanding of the used code, and 7 data caused by the prestige factor.