Ironi dan Sarkasme Dalam Album LaFee Karya LaFee
Irony and Sarcasm in LaFee album by LaFee
Penelitian ini menelaah mengenai Ironi Dan Sarkasme Dalam Album LaFee karya LaFee dengan tujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa ironi pada lirik lagu “Virus”, “Prinzesschen”, dan “Verboten”, serta mendeskripsikan bentuk gaya bahasa sarkasme pada lirik lagu tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk memaknai kata yang pada kalimat lirik lagu tersebut dengan bantuan kamus untuk memahami makna dan dapat mengetahui makna tersirat yang ingin disampaikan oleh penyanyi pada lagu tersebut. Untuk menggali dan memahami makna tersirat dalam lirik lagu-lagu “Virus”, “Prinzesschen”, dan “Verboten”, digunakan teori makna konotatif dan denotatif Keraf. Langkah pemahaman dimulai dengan membagi lirik lagu menjadi frasa kemudian dimaknai. Selanjutnya dilakukan diskripsi kata dengan menggunakan indikator gaya bahasa ironi dan sarkasme berdasarkan teori Nurgiyantoro. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak menggunakan teknik sadap dan teknik SBLC (Simak, Bebas, Libat, dan Cakap) dengan teknik catat, yaitu mencatat kalimat lirik yang akan dijadikan obyek penelitian. Kalimat-kalimat tersebut kemudian dikelompokkan dan diklasifikasikan menurut kriteria gaya bahasa ironi dan sarkasme. Selanjutnya menerjemahkan lirik lagu “Virus”, “Prinzesschen”, dan “Verboten” ke bahasa Indonesia untuk mempermudah memahami makna lirik lagu. Data yang telah dikelompokkan berdasarkan jenis gaya bahasa ironi dan sarkasme kemudian dianalisis. Kesimpulan penelitian hasil analisis ditemukan enam belas data yang menggunaan gaya bahasa ironi dan sarkasme; yakni: tiga frasa menggunakan gaya bahasa ironi dan tiga belas frasa menggunakan gaya bahasa sarkasme pada ketiga lagu tersebut.
The research examined Irony and Sarcasm Contained in LaFee Album by LaFee with purpose to describes the stylistic form in the lyrics of the "Virus", "Prinzesschen", and "Verboten" songs and describes the stylistic form of sarcasm in the lyrics of the "Virus", "Prinzesschen", and "Verboten" songs. This research using descriptive qualitative. The researcher used qualitative methods to analyze the highlighted phrases in the sentence with dictionary assistance, deep recognized the meaning of the three songs to discover the implied meanings to be conveyed in the song using connotative and denotative meaning theory by Keraf. After knowing the meaning of each phrase, the next step is to clarify the indicator words for the stylistically of irony and sarcasm using some theory from Nurgiyantoro. The data was collected using the listening method based on the tapping technique followed by the SBLC technique (Simak, Bebas, Libat, and Cakap). Subsequently, the data has been collected with noted technique its means noted the part of lyrics that will be an object of the research. The first stage of the analysis is to classify the data based on the type of irony or sarcasm, then translating the German lyrics into Indonesian to make it easier to understand the meaning of the song lyrics. Furthermore examine the data that has been grouped by type. The final step is to conclude the research, with the results of the analysis are using sixteen data of language style, namely; three phrases use irony and thirteen sarcasm in the three songs.