Implementasi Program Double Track sebagai Penguatan Pendidikan Karakter Mandiri dan Tanggung Jawab Peserta Didik SMAN 1 Campurdarat

Implementation of the Double Track Program as a Strengthening of Independent Character Education and Responsibility of Students of SMAN 1 Campurdarat

Kasus kenakalan remaja memang menjadi sebuah permasalahan kompleks pada peserta didik. Upaya untuk meminimalisirnya melalui penguatan pendidikan karakter mandiri dan tanggung jawab. SMAN 1 Campurdarat merupakan sekolah yang memberlakukan program Double Track di Kabupaten Tulungagung dengan tidak hanya berfokuskan pada pembentukan keterampilan saja melainkan untuk melakukan penguatan karakter mandiri dan tanggung jawab. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program Double Track dalam melakukan penguatan dan hambatannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini berdasarkan Miles dan Huberman yang terdiri dari empat  tahap, yaitu pengambilan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Landasan teori pada penelitian ini adalah teori pembentukan karakter oleh Thomas Lickona. Pada hasil penelitian terdapat klasifikasi bentuk kegiatan dalam penguatan karakter mandiri, yaitu (1) kegiatan pembekalan keterampilan melalui proses penyampaian materi atau keterampilan; (2) kegiatan pengembangan keterampilan ditunjukkan dengan melakukan sebuah pembaharuan atau inovasi terhadap materi yang sudah diberikan ketika pembekalan keterampilan; (3) kegiatan pengelolaan produk dengan melakukan pengemasan, pelabelan, dan melakukan analisis pasar. Sedangkan pada karakter tanggung jawab, yakni; (1) kegiatan pembekalan keterampilan  berkelanjutan terletak ketika pembagian KUS; (2) kegiatan monitoring  dan evaluasi yang dilakukan trainer serta tim ITS; (3) pemasaran produk melalui festival Ramadhan, pameran langsung dan kerjasama DUDI.

Kunci : Program Double Track, Mandiri, Tanggung Jawab

Juvenile delinquency cases are indeed a complex problem for students. Efforts to minimize it through strengthening independent and responsible character education. SMAN 1 Campurdarat is a school that enforces the Double Track program in Tulungagung Regency by not only focusing on the formation of skills but also strengthening independent character and responsibility. The purpose of this study is to determine how the implementation of the Double Track program in strengthening and its obstacles. This research uses a qualitative approach with a case study method. Collection techniques with interviews, observation, and documentation. The data analysis technique is based on Miles and Huberman which consists of four stages, namely data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing. The theoretical basis for this research is the theory of character building by Thomas Lickona. In the research results, there is a classification of the form of activities in strengthening independent character, namely (1) skill provision activities through the process of delivering material or skills; (2) skill development activities are shown by making an update or innovation to the material that has been given during skill provision; (3) product management activities by packaging, labeling, and conducting market analysis. While in the character of responsibility, namely; (1) continuous skill provision activities are located when distributing KUS; (2) monitoring and evaluation activities carried out by trainers and the ITS team; (3) product marketing through Ramadan festivals, direct exhibitions and DUDI cooperation.

Keywords : Double Track Program, Independent, Responsibility