ABSTRAK Islamisasi Masyarakat Tionghoa di Surabaya Masa Orde Baru
Nama : M. MuwafiqZamroni
NIM : 12040284049
Program Study : S1-Pendidikan Sejarah
Jurusan : Pendidikan Sejarah
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Dra. Sri Mastuti P., M.Hum.
Etnis Tionghoa merupakan etnis minoritas di Indonesia, sebagai etnis minoritas mereka harus bisa berbaur dengan masyarakat pribumi yang merupakan mayoritas di Indonesia. Dalam sejarahnya etnis Tonghoa mengalami masalah dalam menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat pribumi. Hal ini menimbulkan berbagai diskriminasi yang terjadi terhadap etnis Tionghoa. Salah satu cara agar terjalin hubungan yang baik antara masyarakat pribumi dan Tionghoa sehingga tidak terjadi dikriminasi adalah melalui asimilasi. Salah satu cara asimilasi yang dilakukan adalah melalui Islamisasi. Cara Islamisasi dipilih karena mayoritas penduduk Indonesia merupakan penganut agama Islam.
Rumusan masalah dalam penelitian adalah (1) Bagaimana tokoh – tokoh Islamisasi Tionghoa masa Orde Baru di Surabaya (2) Bagimana wadah dan upaya yang dilakukan agar Islamisasi masyarakat Tionghoa masa Orde Baru di Surabaya. (3) bagimana dampak Islamisasi Tionghoa masa Orde Baru di Surabaya. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah Heuristik, Kritik, Interpretsi, dan Historiografi.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat tokoh –tokoh Tionghoa yang mencetuskan dan mendukung Islamisasi masyarakat Tionghoa salah satunya adalah H. Abdul Karim Oey yang merupakan orang yang memprakarsai berdirinya PITI. kemudian ada Junus Yahya, beliau adalah pendiri Yayasan Pembauran dan merupakan orang yang sangat giat dalam berdakwah dalam rangka Islamisasi masyarakat Tionghoa. Selain itu, ada juga Bambang Sujanto dan Ust. Syaukani Ong yang merupakan orang – orang pendiri PITI Surabaya. Beliau berdua merupakan dua dari beberapa tokoh Tionghoa muslim di Surabaya yang berdakwa di kalangan masyarakat Tionghoa.
Dalam proses Islamisasi yang dilakukan terdapat wadah yang menjadi pendukung dilakukannya Islamisasi seperti PITI, Yayasan Pembauran, Yayasan H. Karim Oey. Upaya – upaya yang dilakukan dalam Islamisasi dengan cara bersilaturrohim di orang – orang Tionghoa yang non muslim, selain itu juga dengan mmpertemukan orang – orang Tionghoa Muslim dan non Muslim di acara – acara yang dilakukan oleh organisasi Tionghoa Muslim seperti PITI pada saat kegiatan di hari – hari besar Islam seperti contonya hari raya, maulid, serta Romadhon.
Proses Islamisasi yang dilakukan tehadap masyarakat Tionghoa mengalami juga mengalami berbagai masalah dan hambatan mulai dari ekonomi, psikologi serta fisik. Namun beragai masalah tersebut tidak menjadi penghalang terhadap dakwah di kalangan masyarakat Tionghoa. Islmaisasi dilakukan dengan tujuan agar mereka menjadi seorang muslim yang kemudian menjadi identitas mereka sehingga identitas mereka menjadi Muslim Tionghoa.
Kata Kunci: Tionghoa,Orde Baru, Islamisasi, PITI,
ABSTRACT
Islamization of the Chinese Community in Surabaya during the New Order
Name : M. MuwafiqZamroni
Study Program : S1-History Education
Department : Historical Education
Faculty : Faculty of Social Sciences and Law
Name of Institution : Surabaya State University
Advisor : Dra. Sri Mastuti P., M.Hum.
Ethnic Chinese are ethnic minorities in Indonesia, as ethnic minorities they must be able to mingle with the indigenous people who form the majority in Indonesia. Historically Tonghoa experienced problems in establishing good relationships with indigenous people. This led to various discrimination that occurred against the Chinese ethnic. One way to establish good relations between indigenous and Chinese communities so that they do not occur in discrimination is through assimilation. One way of assimilation carried out is through Islamization. The method of Islamization was chosen because the majority of the population of Indonesia are adherents of Islam.
The formulation of the problem in the study was (1) How were the figures of Chinese Islamization during the New Order in Surabaya (2) How was the container and efforts made to Islamize the Chinese community during the New Order in Surabaya. (3) how the impact of Islamization of China in the New Order era in Surabaya. The method used is the historical research method of Heuristics, Criticism, Interpretation, and Historiography.