RELASI KUASA JAMAAH LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII)
KELOMPOK GAYUNGAN, KOTA SURABAYA DALAM PENOLAKAN PROGRAM
KELUARGA BERENCANA (KB)
POWER RELATIONS OF THE CONGREGATION OF THE INDONESIAN ISLAMIC DAKWAH INSTITUTE (LDII) GAYUNGAN GROUP PROGRAM, SURABAYA CITY IN REJECTION FAMILY PLANNING (KB)
Abstrak
Sebagai salah satu gerakan Islam di Indonesia, LDII menjadi menarik untuk diteliti karena mendapat
label “eksklusif” dari sesama pemeluk agama Islam, dan sering dianggap berbeda pemahaman menganai
penafsiran kitab agama Islam yakni Al-Quran dan Hadist oleh masyarakat umum. Sebagai gerakan yang baru
memunculkan eksistensinya setelah reformasi, LDII menjadi salah satu gerakan yang menolak gagasan KB
dengan jargon “2 Anak Cukup” karena dianggap sebagai alat untuk membatasi keturunan. Hal ini seperti yang
pernah dilakukan kelompok gerakan Islam lainnya seperti NU dan Muhammadiyah. Meskipun sekarang baik
NU maupun Muhammadiyah bahkan MUI telah memberikan pernyataan bahwa KB boleh dilakukan asalkan
bertujuan untuk mengatur keturunan, akan tetapi jargon 2 anak cukup yang diusung KB membuat LDII tetap
pada pendiriannya untuk menolak KB. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan
serta menganalisis bagaimana konstruksi makna program Keluarga Berencana oleh anggota Lembaga Dakwah
Islam Indonesia Dusun Gading, Desa Gadingmangu, Kecamatan Perak, Jombang. Melalui studi kasus pada
jamaah Kelompok Gayungan Kota Surabaya, peneliti megumpulkan data dengan menggunakan teknik
wawancara mendalam kepada informan yang memenuhi kriteria, serta melakukan observasi nonpartisipan
terhadap aktivitas keagamaan yang diikuti jamaah dan yang memiliki andil dalam penyebaran infromasi
mengenai perencanaan kelahiran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
etnometodelogi. Adapun teori yang digunakan adalah teori relasi kuasa Mickhael Foulcault. Hasil dari
penelitian ini menunjulan LDII Kelompok Gayungan merupakan Lembaga agama islam yang menjadi Dewan
Pimpinan Daerah (DPW) di Provinsi Jawa Timur dan memiliki paham akan dilarangnya program Keluarga
Berencana (KB) sesuai perintah imam LDII.
Kata Kunci : eklusif, penafsiran, perencanaan kelahiran
Abstract
As one of the Islamic movements in Indonesia, LDII is interesting to research because it has
received the label "exclusive" from fellow followers of the Islamic faith, and is often considered to
have different understandings regarding the interpretation of Islamic religious books, namely the
Koran and Hadith, by the general public. As a new movement that emerged after reform, LDII was
one of the movements that rejected the idea of family planning with the jargon "2 Children is Enough"
because it was considered a tool to limit offspring. This is like what has been done by other Islamic
movement groups such as NU and Muhammadiyah. Even though now both NU and Muhammadiyah
and even the MUI have made statements that family planning can be carried out with the aim of
controlling offspring, the jargon of 2 children is enough for family planning makes LDII remain in
its stance of rejecting family planning. This research was conducted to describe or describe and
illustrate how the meaning of the Family Planning program is constructed by members of the
Indonesian Islamic Da'wah Institute in Dusun Gading, Gadingmangu Village, Perak District,
Jombang. Through a case study of the Surabaya City Gayungan Group congregation, researchers
collected data using in-depth interview techniques with informants who met the criteria, as well as
conducting non-participant observations of religious activities participated in by the congregation
and who had a role in disseminating information regarding birth planning. This research is qualitative
research with an ethnomethodological approach. The theory used is Mickhael Foulcault's theory of
power relations. The results of this research show that the LDII Gayungan Group is an Islamic
religious institution which is the Regional Leadership Council (DPW) in East Java Province and has
an understanding of the prohibition of the Family Planning (KB) program according to the orders of
the LDII imam.
Keywords: exclusive, interpretation, birth planning