Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis perbedaan
hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa yang menggunakan
model problem based learning dibandingkan siswa yang menggunakan model direct
learning; (2) menganalisis
perbedaan hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa
berkemampuan TBK tinggi dibandingkan siswa berkemampuan TBK rendah; dan (3)
menganalisis interaksi antara model pembelajaran dengan TBK siswa terhadap
hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen
bentuk faktorial design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa pada
kompetensi keahlian bangunan di SMK Negeri 1 Nganjuk yang meliputi Geomatika
dan TGB. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa XI TGB-1
sebagai kelas eksperimen dan siswa XI
TGB-2 sebagai kelas kontrol. Data dianalisis yaitu dengan analisys of varians
(Anova) dua jalur setelah memenuhi syarat uji normalitas dan homogenitas.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) hasil belajar ranah
kognitif (83,750) dan psikomotor (80,138) siswa yang menggunakan model problem
based learning lebih tinggi secara signifikan dibanding siswa yang menggunakan
model direct learning (79,766 dan 78,545). Sedangkan, hasil belajar ranah
afektif (85,976) siswa yang menggunakan model problem based learning lebih
tinggi secara sangat signifikan dibanding siswa yang menggunakan model direct
learning (84,583); (2) siswa berkemampuan TBK tinggi memperoleh hasil belajar
ranah kognitif (83,462) lebih tinggi secara signifikan dibanding siswa
berkemampuan TBK rendah (80,054). Sedangkan, siswa berkemampuan TBK tinggi
memperoleh hasil belajar ranah afektif dan psikomotor (85,861 dan 80,840) lebih
tinggi secara sangat signifikan dibanding siswa berkemampuan TBK rendah (84,698
dan 77,842); dan (3) terdapat interaksi yang sangat signifikan antara model
pembelajaran dengan TBK siswa terhadap hasil belajar ranah kognitif (90,000 ;
77,500 dan 76,923 ; 82,609), afektif (87,286 ; 84,665 dan 84,435 ; 84,731), dan
psikomotor (83,479 ; 76,796 dan 78,202 ; 78,888).
This current study aims to analyze: (1) the differences of
students’ cognitive, affective, and psychomotor learning outcomes taught by
using problem based learning model and direct learning model; (2) the
differences of students’ cognitive, affective, and psychomotor learning
outcomes between high creative thinking level and low creative thinking level;
and (3) the interaction between learning model and creative thinking level
toward students’ cognitive, affective, and psychomotor learning.
This research used experiment research in factorial design.
Population of this research is all of engineering building students in SMK
Negeri 1 Nganjuk includes Geomatika and Engineering Building Drawing (TGB).
Sample of this research is XI TGB-1
students as experiment group and XI TGB-2 students as control group. The data
of this study were analyzed by using analysis of variants (ANOVA) after the
fulfilment of the normality and homogeneity test.
The findings of the study show that: (1) students who had
taught using problem based learning model gotten cognitive (83,750) and
psychomotor learning outcome (80,138) significantly hingher than students who
had taught using direct learning model (79,766 and 78,545). While, students who
had taught using problem based learning model gotten affective learning outcome
(85,976) more significantly hingher than students who had taught using direct
learning model (84,583); (2) students who have high creative thinking level
will get cognitive learning outcomes (83,462) significantly higher than low
creative thinking level (80,054). While, students who have high creative
thinking level will get affective and psychomotor learning outcomes (85,861 and
80,840) more significantly higher than low creative thinking level (84,698 and
77,842); and (3) there is an interaction significantly between learning model
and creative thinking level toward cognitive (90,000 ; 77,500 and 76,923 ;
82,609), affective (87,286 ; 84,665 and 84,435 ; 84,731), and psychomotor
(83,479 ; 76,796 and 78,202 ; 78,888) students learning.