Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Petani Tambak oleh Pemerintah Desa Tambak Kalisogo Kabupaten Sidoarjo
Empowerment of the Tambak Farmer Group Community by the Tambak Kalisogo Village Government Sidoarjo Regency
Daerah di Provinsi Jawa Timur yang memiliki banyak potensi tambak adalah Desa Tambak Kalisogo, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Wilayah desa yang 70% berupa tambak menjadikan mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani tambak. Pengelolaan tambak dilakukan oleh petani tambak dengan metode budidaya yang tradisional dan belum memanfaatkan adanya kebaharuan teknologi. Kondisi tersebut mengakibatkan adanya keterbatasan kemampuan budidaya yang dimiliki. Oleh karenanya, diperlukan adanya dukungan peran pemerintah desa dalam melakukan pemberdayaan terhadap kelompok petani tambak untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan potensi lokal yakni budidaya perikanan tambak secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis terkait pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah desa terhadap kelompok petani tambak di Desa Tambak Kalisogo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus, dimana data diperoleh dari wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan studi literatur. Analisis dilakukan menggunakan kerangka teori pemberdayaan masyarakat menurut Scheyvens yang terdiri atas pemberdayaan ekonomi, psikologis, sosial, dan politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pemberdayaan yang dilakukan pemerintah desa masih memerlukan peningkatan signifikan, khususnya pada aspek pemberdayaan psikologis dan sosial. Kurangnya keterlibatan pemerintah desa dalam aktivitas kelompok petani tambak ditemukan menjadi faktor penghambat dalam tercapainya proses pemberdayaan yang maksimal. Maka dari itu, penelitian ini menyarankan perlunya perbaikan dalam pola interaksi antara pemerintah desa dan kelompok petani tambak, serta penguatan kapasitas kelompok melalui pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk mencapai pemberdayaan yang optimal.
Kata Kunci: pemberdayaan masyarakat; pemerintah desa; kelompok petani tambak
One of the regions in East Java Province with significant aquaculture is Tambak Kalisogo Village, Jabon District, Sidoarjo Regency. With approximately 70% of its area consisting of fishponds, the majority of the population relies on a aquaculture as their primary livelihood. The fishponds are managed by fish farmers using traditional cultivation methods, with minimal adaption of technological innovations. This condition has resulted in limited cultivation capabilities. Therefore, the role of the village government is crucial in empowering fish farming groups to enhance community welfare by optimizing local potential through sustainable aquaculture practices. This study aims to analyze the community empowerment efforts undertaken by the village government toward fish farming groups in Tambak Kalisogo village. A descriptive qualitative research method with a case study approach was employed, where data were collected through interviews, observations, document analysis, and literature reviews. The analysis was conducted using Scheyvens community empowerment framework, which consists of economic, psychological, social, and political empowerment. The findings indicate that the empowerment efforts carried out by the village government require significant improvements, particularly in the psychological and social empowerment aspects. The lack of government involvement in the activities of fish farming groups was identified as a key barrier to achieving optimal empowerment. Therefore, this study suggests the need for improvements in the interaction patterns between the village government and fish farming groups, as well as capacity-building initiatives through a more inclusive and sustainable approach to achieve effective community empowerment.
Keywords: community empowerment; village government; fish farmer groups