Implementasi Kurikulum Program Magang 24 Minggu dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Pengetahuan di Ruang Belajar Aqil Kota Malang

Implementation of The 24 Week Internship Program Curriculum in an Effort to Increase Knowledge Capacity in the Aqil Learning Room, Malang

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Badan Pusat Statistik (2022) tentang pemuda, kelompok umur 19-24 tahun yang merupakan kelompok usia mahasiswa menjadi kelompok pemuda yang banyak terdapat NEET yakni sebesar 30,38%. Salah satu caranya adalah dengan mengikutsertakan mahasiswa dalam program magang. Salah satu lembaga yang menjalankan dan menyediakan program magang adalah Ruang Belajar Aqil. Program Magang di Ruang Belajar Aqil diselenggarakan sepanjang tahun dengan skema pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) yang mana memperhatikan kebutuhan pembelajaran individu peserta program/pemagang dengan mengintegrasikan kebutuhan tersebut dengan kebutuhan pemberdayaan masyarakat (Ruang Belajar Aqil, 2022b).

Ruang Belajar Aqil perlu menyusun kurikulum program guna merancang tujuan, capaian, isi, penilaian, hingga evaluasi program. Kurikulum yang baik tentunya akan memiliki dampak positif terhadap pelaksanaan program. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah impelementasi kurikulum yang dijalankan sudah baik. Adapun peningkatan kapasitas yang dialami oleh peserta adalah perubahan kecakapan, perubahan proses belajar, pengelolaan pengetahuan, dan peningkatan kemampuan.

Faktor pendukung impelemtasi kurikulum adalah Peserta dalam pelaksanaan program didampingi oleh mentor yang relevan, Terdapat sesi coaching bagi tiap peserta yang disesuaikan dengan tugas proyek yang dijalankan. Terdapat sesi pengembangan kerelawanan yang membantu peserta untuk mengembangkan dirinya setelah program magang berakhir, terdapat pemantauan hasil dan pemetaan dampak pembelajaran peserta selama mengikuti program Magang 24 Minggu di Ruang Belajar Aqil.

Kata kunci: Implementasi Kurikulum, Magang, Kapasitas Pengetahuan

    Based on data presented by the Central Statistics Agency (2022) regarding youth, the 19-24 year age group, which is the student age group, is the youth group with the most NEETs, namely 30.38%. One way is to involve students in an internship program. One of the institutions that runs and provides internship programs is the Aqil Learning Room. The Internship Program at Ruang Belajar Aqil is held throughout the year with an experience-based learning scheme (experiential learning) which pays attention to the individual learning needs of program participants/apprentices by integrating these needs with the needs of community empowerment (Ruang Belajar Aqil, 2022b).

Aqil Learning Room needs to develop a program curriculum to design goals, achievements, content, assessment and program evaluation. A good curriculum will certainly have a positive impact on program implementation. This research uses qualitative methods and is presented descriptively. The results of this research are that the implementation of the curriculum is good. The capacity increases experienced by participants are changes in skills, changes in the learning process, knowledge management, and increased abilities.

Supporting factors for implementing the curriculum are that participants in implementing the program are accompanied by relevant mentors. There are coaching sessions for each participant that are tailored to the project tasks being carried out. There are volunteer development sessions that help participants to develop themselves after the internship program ends, there is monitoring of results and mapping of the impact of participants' learning while participating in the 24 Week Internship program at the Aqil Learning Room.

Keywords: Curriculum Implementation, Internship, Knowledge Capacity