Hubungan antara Fear Of Missing Out (FoMO) dengan Adiksi Media Sosial pada Penggemar K-Pop
The Relationship Between Fear of Missing Out (FoMO) and Social Media Addiction Among K-Pop Fans
Fenomena Fear of Missing Out (FoMO) telah menjadi perhatian utama dalam konteks penggunaan media sosial yang berlebihan. Pada penggemar K-pop, keterkaitan dengan idola melalui media sosial seringkali memunculkan perasaan takut ketinggalan informasi terbaru, yang dapat berujung pada adiksi media sosial. Ketergantungan pada informasi terbaru yang disediakan melalui media sosial menyebabkan munculnya FoMO yang berdampak pada peningkatan frekuensi penggunaan media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara FoMO dan adiksi media sosial pada penggemar K-pop. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Data dikumpulkan melalui survei daring menggunakan Google Form yang melibatkan 127 responden penggemar K-pop di Jakarta yang aktif menggunakan media sosial Twitter. Analisis data dilakukan menggunakan teknik korelasi Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara FoMO dan adiksi media sosial dengan koefisien korelasi sebesar 0,611. Korelasi ini menunjukkan bahwa penggemar K-pop dengan tingkat FoMO yang tinggi cenderung memiliki tingkat adiksi media sosial yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika tingkat FoMO di kalangan penggemar K-pop rendah, maka tingkat adiksi terhadap media sosial pada penggemar K-pop juga akan menurun.
Kata Kunci: FoMO, adiksi media sosial, penggemar K-pop
The phenomenon of Fear of Missing Out (FoMO) has become a major concern in the context of excessive social media usage. Among K-pop fans, the connection with their idols through social media often triggers the fear of missing out on the latest information, which can lead to social media addiction. The dependence on the latest information provided through social media causes the emergence of FoMO, which impacts the increase in social media usage frequency. The aim of this study is to determine the relationship between FoMO and social media addiction among K-pop fans. The research method used is a quantitative approach with a correlational research design. Data were collected through an online survey using Google Forms, involving 127 K-pop fan respondents in Jakarta who actively use Twitter. Data analysis was performed using the Spearman’s rho correlation technique. The results of the study show a significant positive correlation between FoMO and social media addiction, with a correlation coefficient of 0.611. This correlation indicates that K-pop fans with high levels of FoMO tend to have higher levels of social media addiction. Conversely, if the level of FoMO among K-pop fans is low, their level of social media addiction will also decrease.
Keywords: FoMO, social media addiction, K-pop fans