Higher Order Thinking Skills-Oriented Formative Assessment Developed by English as Foreign Language Teachers

ABSTRAK

Dwita Laksmita Rachmawati. 2022. HOTS-Oriented Formative Assessment Developed by EFL Teachers. Disertasi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Surabaya. Promotor: (I) Dr. Oikurema Purwati, M.EngGradDip., M.AppL, and Co-Promotor: (II) Syafi’ul Anam, M.Pd., Ph.D.

Kata Kunci: Kemampuan berpikir tingkat tinggi, Asesmen Formatif, Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing, Guru, Sekolah Menengah Pertama

Di bidang pendidikan, pengembangan pengajaran High Order of Thinking Skills (Selanjutnya HOTS) dan penilaian yang diarahkan pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, bukan hanya mengingat informasi untuk memenuhi syarat peserta didik mereka untuk menjadi kompeten di bidang studi pilihan mereka. Dalam kurikulum saat ini, penilaian harus dilihat sebagai pengembangan siswa yang merupakan aspek berkelanjutan dari proses pembelajaran daripada entitas yang terpisah. Ada empat pertanyaan penelitian yang mendasari penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimana pemahaman guru tentang penilaian formatif berorientasi HOTS? (2) Bagaimana HOTS diwujudkan dalam penilaian formatif yang dikembangkan oleh guru? (3) Apa saja tantangan guru dalam mengembangkan penilaian formatif berorientasi HOTS? dan (4) Apa strategi guru dalam memecahkan masalah ketika mereka merancang penilaian formatif berorientasi HOTS?

Penelitian ini merupakan studi kasus kualitatif yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang pemahaman peserta tentang penilaian formatif berorientasi HOTS, bagaimana mereka membangun penilaian formatif berorientasi HOTS, tantangan guru, dan strategi untuk mengembangkan penilaian formatif berorientasi HOTS. Partisipan dalam penelitian ini adalah 3 (tiga) orang guru SMP negeri dan 2 (dua) orang guru SMP swasta. Data dari partisipan diperoleh dari ucapan atau pertanyaan guru dalam pembelajaran di kelas sebagai penilaian formatif informal melalui observasi kelas untuk mengumpulkan data tentang praktik guru. Selain itu, dokumen guru seperti RPP dan penilaian formatif juga dianalisis untuk mengumpulkan data. Jurnal reflektif guru digunakan untuk mengumpulkan data tentang pemahaman, praktik, tantangan, dan strategi guru dalam mengembangkan penilaian formatif berorientasi HOTS. Untuk menganalisis data, 5 langkah digunakan untuk menganalisis data untuk studi kualitatif seperti yang disarankan oleh Yin (2016, p.188), yaitu “mengkompilasi, membongkar, memasang kembali, menafsirkan, dan menyimpulkan”. Semua peserta yang berpartisipasi dalam penelitian ini memberikan lembar informasi untuk peserta. Tempat-tempat serta orang-orang yang berhubungan dengan penelitian ini, dijaga kerahasiaannya. Penyelidikan ini memastikan kerahasiaan identitas peserta melalui kode seperti “T1 (guru 1), T2, T3, T4, dan T5” alih-alih nama asli mereka selama siklus pengkodean.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan kriteria partisipan yang diteliti, partisipan ditemukan memiliki pengetahuan dan afeksi yang sesuai terhadap penilaian formatif berorientasi HOTS. Namun, para peserta masih menghadapi beberapa tantangan dalam mengembangkan dan menerapkan penilaian formatif berorientasi HOTS. Para peserta menghadapi dua jenis masalah, yaitu aspek guru dan aspek siswa. Tantangan yang termasuk dalam aspek guru terkait dengan keterbatasan waktu dan keterbatasan buku teks yang disediakan. Sedangkan tantangan yang berasal dari aspek siswa adalah kompetensi kognitif siswa, kemampuan bahasa Inggris siswa, kurangnya partisipasi siswa dalam diskusi kelas, dan kesiapan siswa. Selain itu, agar berhasil mengatasi masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini, para peserta merekomendasikan bahwa semua guru harus menggunakan strategi yang efektif, mereka guru harus memiliki motivasi yang baik untuk melakukan pekerjaan mereka sebagai guru. Tidak hanya guru yang memiliki motivasi yang baik, tetapi siswa juga harus memiliki motivasi yang baik untuk meningkatkan kompetensinya. Selain itu, kolaborasi guru, kebiasaan guru untuk merumuskan soal HOTS secara teratur, literasi digital guru, cascading pengetahuan baru, dan evaluasi sekolah juga berperan penting dalam memecahkan masalah guru dalam mengembangkan soal HOTS.

ABSTRACT

Dwita Laksmita Rachmawati. 2022. HOTS-Oriented Formative Assessment Developed by EFL Teachers. Dissertation, Study Program of Language and Literature Education, Postgraduate Program of Universitas Negeri Surabaya. Advisors: (I) Dr. Oikurema Purwati, M.EngGradDip., M.AppL, and (II) Syafi’ul Anam, M.Pd., Ph.D.

Keywords: HOTS, Formative Assessment, EFL, Teachers, Junior High School

In the field of education, there are frequent calls for the development of teaching High Order of Thinking Skills (Hereafter HOTS) and assessment directed at higher-order thinking skills instead of merely remembering information to qualify their learners to be competent in their preferred area of study. In this current curriculum, the assessment should be seen as a student development that is an ongoing aspect of daily instruction rather than a separate entity. There are four research questions underlying this study, they are: (1) What are teachers’ understanding of HOTS-oriented formative assessment? (2) How are HOTS manifested in formative assessment developed by teachers? (3) What are teachers’ challenges in developing HOTS-oriented formative assessment? and (4) What are teachers’ strategies in solving problems when they designed HOTS-oriented formative assessment?

This study is qualitative case study that aims to gather information on participants’ understanding about HOTS-oriented formative assessment, how they construct HOTS-oriented formative assessment, teachers’ challenges, and strategies to develop HOTS-oriented formative assessment. The participants of this study are 3 (three) state junior high school teachers and 2 (two) private junior high school teachers. The data from the participants gained from teachers’ utterances or questions in classroom instruction as the informal formative assessment through classroom observation to gather the data about teachers’ practices. Besides, the teachers’ documents like their lesson plan and made formative assessment are also analysed to gather data. The teacher’s reflective journal is used to gather the data about teachers’ understanding, practices, challenges, and strategies in developing HOTS-oriented formative assessment. To analyse the data, 5 steps are used to analyse the data for the qualitative study as suggested by Yin (2016, p.188), they are “compiling, disassembling, reassembling, interpreting, and concluding”. All of the participants who participate in this research gave an information sheet for participants. The participants are informed that in this research, if they felt inconvenient or decided to quit this research at any point in time, they are permitted to do so without any punishments or penalties. The places as well as individuals related to this research, are kept confidential. This investigation ensured the confidentiality of participants’ identity through codes such as “T1 (teacher 1), T2, T3, T4, and T5” instead of their real names during the coding cycles.

The result of this study showed that having the criteria of the participants being studied, the participants were found to have appropriate knowledge and affection towards HOTS-oriented formative assessment. However, the participants still faced some challenges in developing and implementing HOTS-oriented formative assessment. The participants encountered two types of problems, they are teachers’ aspects and students’ aspects. The challenges that included into teachers’ aspects were related to time constraint and provided textbook limitedness. Meanwhile, the challenges that came from students’ aspects were student’s cognitive competence, students’ English proficiency, lack of students’ participation in classroom discussion, and students’ readiness. Moreover, in order to successfully address the problems identified in this study, the participants recommended that all teachers should employ effective strategies, they are teachers need to possess a good motivation to do their job as a teacher. Not only teachers who have a good motivation, but students also should have a good motivation to improve their competence. Moreover, teachers’ collaboration, teachers’ habit to regularly formulate HOTS questions, teachers’ digital literacy, cascading new knowledge, and school evaluation also plays an important role in solving teachers’ problems in developing HOTS questions.