PENGGUNAAN SHUUJOSHI KANA DAN NA OLEH TOKOH MIDORIYA DALAM ANIME BOKU NO HERO ACADEMIA DAI SAN KI (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK)
THE USED OF SHUUJOSHI KANA AND NA BY MIDORIYA CHARACTER IN THE ANIME BOKU NO HERO ACADEMIA DAI SAN KI (SOCIOLINGUISTIC STUDIES)
Di Jepang penggunaan ragam bahasa pria dan ragam bahasa wanita masih sering digunakan oleh masyarakatnya. Adanya penggunaan ragam bahasa pria dan ragam bahasa wanita pada masyarakat Jepang disebabkan bukan hanya karena perbedaan status gender ataupun sosialnya saja, namun juga dipengaruhi oleh konsep ‘orang dalam’ (uchi) dan ‘orang luar’ (soto) yang diterapkan sebagai pembeda ruang lingkup pada masyarakat Jepang. Salah satu ciri untuk mengetahui perbedaan antara ragam bahasa pria dan ragam bahasa wanita adalah dari penggunaan partikel akhir (shuujoshi) pada akhir kalimat. Shuujoshi digunakan oleh para penutur untuk mengungkapkan emosi yang ingin disampaikan kepada lawan bicara. Pada penelitian ini membahas tiga permasalahan yaitu 1) kelas kata apa sajakah yang diikuti oleh shuujoshi kana dan na, 2) bagaimana penggunaan shuujoshi kana dan na, dan 3) faktor sosial apa sajakah yang mempengaruhi penggunaan shuujoshi tersebut oleh tokoh Midoriya dalam anime Boku no Hero Academia Dai San Ki. Dalam menjawab permasalahan pertama digunakan teori milik Sudjianto dan Daihidi (2012), untuk permasalahan kedua digunakan teori milik Chino (2008), sementara permasalahan ketiga digunakan teori milik Chaer dan Agustina (2004). Pada hasil penelitian ini ditemukan sebanyak 35 data. Hasil permasalahan pertama menunjukkan bahwa shuujoshi kana oleh Midoriya dalam anime Boku no Hero Academia Dai San Ki mengikuti doushi, keiyoushi, meishi, fukushi, jodoushi, dan joshi, dan untuk shuujoshi na mengikuti doushi, keiyoushi, meishi, jodoushi, dan joshi. Selanjutnya, penggunaan shuujoshi kana oleh Midoriya dalam anime Boku no Hero Academia Dai San Ki ditemukan dengan hasil, menunjukkan ketidakpastian: “Saya heran” sebanyak 8 data, menunjukkan pertanyaan kepada seseorang: “Saya heran” sebanyak 4 data, dan menunjukkan harapan atau permohonan yang tak langsung: “Saya heran” sebanyak 4 data, sementara penggunaan shuujoshi na oleh Midoriya dalam anime Boku no Hero Academia Dai San Ki ditemukan dengan hasil, menunjukkan rasa sebanyak 4 data, meminta agar orang lain setuju sebanyak 4 data, memperhalus pengaruh suatu penegasan sebanyak 5 data, dan menunjukkan larangan sebanyak 6 data. Kemudian, faktor sosial yang mempengaruhi penggunaan shuujoshi tersebut oleh Midoriya dalam anime Boku no Hero Academia Dai San Ki yaitu: 1) identitas sosial penutur, yaitu Midoriya merupakan murid U.A. Academy 1-A, 2) identitas sosial pendengar, yaitu teman sekelas Midoriya (1-A), teman akrab Midoriya, dan penjahat, 3) lingkungan tempat peristiwa tutur terjadi, yaitu U.A. Academy, asrama U.A. Academy, kamp pelatihan, dan lokasi ujian.
In Japan, the use of a male and female language are still regularly used by Japanese society itself. The use of a male and female language in Japanese society is caused not as it were by contrasts in gender or social status, but too impacted by the concepts of ‘insider’ (uchi) and ‘outsider’ (soto) which are connected to distinguish the scope of Japanese society itself. One of the characteristics of recognising the difference between a male and female language is the use of the final particle (shuujoshi) at the conclusion of sentence. Shuujoshi is used by speakers to specific the emotions they need to convey to listeners. This research examines three issues, 1) which word classes are taken after by shuujoshi kana and na, 2) how to use shuujoshi kana and na, 3) what social factors impact the use of shuujoshi by Midoriya within the anime Boku no Hero Academia Dai San Ki. To answer the first issues, Sudjianto and Dahidi’s (2012) theory is used, for the second problem, Chino’s (2008) theory is used, meanwhile the third problem uses Chaer and Agustina’s (2004) theory. The results of the first problem show that shuujoshi kana by Midoriya in anime Boku no Hero Academia Dai San Ki follows doushi, keiyoushi, meishi, fukushi, jodoushi, and joshi, and for shuujoshi na follows doushi, keiyoushi, meishi, jodoushi, and joshi. Furthermore, the use of shuujoshi kana by Midoriya in anime Boku no Hero Academia Dai San Ki was found with results, showing uncertainty: “I wonder” with the amount of data as much as 8, showing question to someone: “I wonder” with the amount of data as much as 4, and showing indirect hopes or wishes: “I wonder” with the amount of data as much as 4, while the use of shuujoshi na by Midoriya in anime Boku no Hero Academia Dai San Ki was found with results, showing a sense with the amount of data as much as 4, asking others to agree with the amount of data as much as 4, refine the impact of an confirmation with the amount of data as much as 5, and showing the prohibition with the amount of data as much as 6. Then the social factors that impact the use of shuujoshi kana and na by Midoriya in anime Boku no Hero Academia Dai San Ki are: 1) the speaker’s social character, to be specific Midoriya is the student of the U.A. Academy (1-A), 2) the listener’s social identity, namely Midoriya’s classmate, Midoriya’s close friend, and criminals, 3) the environment where the discourse occasion took put, specifically U.A. Academy, U.A. Academy’s residence, the forest training camp, and the exam location.