Kata kunci: Eksonim, endonim, bentuk, hubungan
Nama dianggap sebagai hal penting penunjuk identitas atau pengungkap jati diri, atau sebagai harapan dan tujuan dari si pemberi nama. Adanya nama julukan di lingkungan masyarakat membuat masyarakat lebih mudah mengingat dan menyebut nama menggunakan eksonim/endonim, salah satunya ialah nama toko kelontong di wilayah Kecamatan Tanggulangin.
Pemberian nama julukan dan nama resmi pada toko kelontong tersebut menjadi dasar untuk penelitian ini untuk mengetahui bentuk eksonim pada toko kelontong, bentuk endonim pada toko kelontong, dan hubungan antara eksonim dan endonim pada toko kelontong di Kecamatan Tanggulangin.
Pada buku Manual for the National Standardization of Geographical Names (United Nations, 2006:127-128), menjelaskan bahwa eksonim merupakan satu jenis nama geografis khusus yang dilihat sebagai bagian dari warisan budaya. Kata ‘khusus’ dalam hal ini berarti nama geografis tersebut memiliki nama lain yang berbeda dengan nama geografis yang lainnya. Endonim merupakan nama yang sesungguhnya, atau nama resmi yang digunakan oleh masyarakat di wilayah dalam atau wilayahnya sendiri (lofstrom dan corre, 2015:163). Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada toko kelontong di wilayah Kecamatan Tanggulangin. Banyaknya data dalam penelitian ini berjumlah 117 toko kelontong.
Hasil dari penelitian ini Terdapat empat bentuk eksonim yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Tanggulangin, yakni eksonim berdasarkan nama pemilik toko, eksonim berdasarkan nama anggota keluarga pemilik toko, eksonim berdasarkan daerah asal pemilk toko, serta eksonim berdasarkan ciri bangunan toko. Bentuk eksonim yang terbanyak adalah eksonim berdasarkan nama pemilik toko. Untuk endonim, terdapat sembilan bentuk endonim yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Tanggulangin, yakni endonim berdasarkan nama pemilik toko, endonim berdasarkan nama anggota keluarga pemilik toko, endonim berdasarkan asal usul barang yang dijual, endonim berdasarkan jenis barang yang dijual, endonim berdasarkan asal-usul pemilik toko, endonim berdasarkan doa atau harapan, endonim berdasarkan nama dan doa/harapan pemilik toko, endonim berdasarkan letak posisi toko, dan endonim berdasarkan nama manasuka. Untuk endonim terbanyak adalah endonim berdasarkan nama pemilik toko. Terdapat hubungan selaras antara eksonim dan endonim, keduanya menggunakan nama pemilik toko dan nama anggota keluarga pemilik toko sebagai sebutan. Eksonim dan endonim sama-sama digunakan masyarakat untuk menyebut nama toko dengan menggunakan nama pemilik toko, serta nama anggota keluarga pemilk toko. Dalam penamaan toko, masyarakat di Tanggulangin cenderung memberi nama resmi tokonya (endonim) dengan nama pemilik toko.
Keywords: Exonym, endonym, form , relationship
Names are considered as important points of identity identification or identity, or as expectations and goals of the name giver. The nickname in the community makes it easier for people to remember and names using exonyms/endonyms, one of which is the name of a grocery store in the Tanggulangin District area.
Giving nicknames and official names to the grocery store is the basis for this research to find out the exonym forms at the grocery store, the endonym forms at the grocery store, and the relationship between exonyms and endonyms in the grocery store in Tanggulangin District. In the Manual for the National Standardization of Geographical Names (United Nations, 2006: 127-128), it explains that exonym is a special type of geographical name that is seen as part of cultural heritage. The word 'special' means that the geographical name has another name that is different from the other geographical names. Endonym is the real name, or the official name used by the community in the region or its own territory (Lofstrom and Corre, 2015: 163). The type of this research is descriptive qualitative using a qualitative approach. This research was conducted at a grocery store in the Tanggulangin District area. The amount of data in this study amounted to 117 grocery stores.
The results of this study There are four exonym forms used by the community in Tanggulangin District, namely exonym based on the shop owner's name, exonym based on the name of the shop owner's family member, exonym based on the shop's origin area, and exonym based on the characteristics of the shop building. The most exonymous form is exonym based on the name of the shop owner. For endonyms, there are nine endonym forms used by the community in Tanggulangin District, namely endonym based on the shop owner's name, endonym based on the name of the shop owner's family member, endonym based on the origin of goods sold, endonym based on the type of goods sold, endonym based on origin shop owner, endonym based on prayer or hope, endonym based on name and shop owner's prayer / hope, endonym based on the position of the shop position, and endonym based on your last name. For most endonyms, it is endonym based on the name of the shop owner. There is a harmonious relationship between exonym and endonym, both use the name of the shop owner and the name of the member of the shop owner's family as the designation. Exonyms and endonyms are both used by the public to name the store using the name of the shop owner, as well as the name of the owners family member. In naming the store, the community at Tanggulangin tends to give the name of the shop (endonym) with the name of the shop owner.