PENERAPAN
METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT
TEAM LEARNING (STL) DALAM PEMBELAJARAN MENYUSUN KALIMAT SEDERHANA BAHASA
MANDARIN SISWA KELAS X-MIPA SMA NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN PELAJARAN 2019 - 2020
Nama
:
Hidayatun Nadzifah
Nim
:
16020774064
Prodi :
Pendidikan Bahasa Mandarin
Fakultas : Bahasa dan Seni
Nama
Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Galih Wibisono, B.A., M.Ed.
Kata Kunci : Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Team Learning (STL),
Menyusun Kalimat Sederhana Bahasa
Mandarin.
Pembelajaran bahasa Mandarin pada siswa kelas X–MIPA
SMA Negeri 1 Lamongan tahun pelajaran 2019–2020 bahwa kemampuan menyusun
kalimat sederhana bahasa Mandarin masih kurang, karena siswa mengalami
kesulitan dalam memahami tata bahasa yang ada dalam bahasa Mandarin untuk
menyusun kalimat sederhana bahasa Mandarin. Oleh karena itu, guru menggunakan
metode pembelajaran kooperatif Student
Team Learning (STL) agar siswa lebih mudah dalam pembelajaran menyusun
kalimat sederhana. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan penerapan
metode pembelajaran kooperatif tipe Student
Team Learning (STL) dalam
pembelajaran menyusun kalimat sederhana, 2) Mendeskripsikan hasil penerapan
metode pembelajaran kooperatif tipe Student
Team Learning (STL) dalam
pembelajaran menyusun kalimat sederhana bahasa Mandarin, 3) Mendeskripsikan
respon siswa terhadap penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Learning (STL) dalam pembelajaran menyusun kalimat
sederhana bahasa Mandarin. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif
kuantitatif yang menerapkan True Experimental
Design . Bentuk desain True Experimental
dalam penelitian ini yaitu Pretest-Posttest
Control Group Design .
“Student
Team Learning, As One Of The Types In Cooperative Learning Method, Is a
Learning That Is Done With The Cooperation And Enhance The Responsibility Of
Each Student In a Teamwork”. Maksudnya bahwa metode pembelajaran kooperatif
tipe Student Team Learning (STL)
adalah suatu pembelajaran yang dilakukan dengan kerja sama dan meningkatkan
tanggungjawab setiap siswa dalam melakukan pembelajaran secara berkelompok.
Hasil analisis observasi aktivitas guru pada pertemuan
pertama diperoleh penilaian sebesar 94,2%, sedangkan pada pertemuan kedua
sebesar 96,1%. Pada data observasi aktivitas siswa pada pertemuan pertama dan
pertemuan kedua menunjukkan kategori “sangat baik”. Data observasi pada
pertemuan pertama telah diperoleh nilai sebesar 91,6%, sedangkan pada pertemuan
kedua diperoleh sebesar 93,3%. Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan,
telah diperoleh t0 =3,42 dan db =70, kemudian menganalisis
dengan menggunakan taraf signifikasi 5%. Dengan nilai t=3,42 dan db =70
diketahui bahwa ts 0,05 dari db =1,67 menunjukkan t lebih
besar dari ttabel (3,42 > 1,67). Dari hasil analisis dapat
disimpulkan bahwa hasil pre-test dan post-test pada pembelajaran menyusun
kalimat sederhana bahasa Mandarin dengan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Learning
(STL) terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil analisis angket respon siswa
yang berjumlah 9 pernyataan positif
merupakan kelebihan dari metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Learning (STL) telah diperoleh
nilai dengan persentase 81% - 100% “sangat baik” yang berjumlah 5 dan nilai
dengan persentase 61% - 80% “baik” berjumlah 4. Demikian dapat diketahui bahwa
metode pembelajaran kooperatif tipe Student
Team Learning (STL) mendapatkan respon yang positif dari siswa.