Pengaruh Penggunaan Abu Sekam Padi dan Abu Terbang Dengan Campuran Kaolin pada Mortar Geopolimer dengan Aktivator NaOH 10 Molar. 

Effect of Using Rice Husk Ash and Fly Ash Mixed with Kaolin in Geopolymer Mortar with 10 Molar NaOH Activator.

Indonesia dikenal sebagai negara agraris mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber penghidupan maupun untuk mendukung pembangunan. Di Indonesia mempunyai hasil pertanian yang sangat besar dan dari hasil tersebut pasti menimbulkan salah satu limbah yang banyak kita temui adalah limbah abu sekam padi. Limbah padi saat ini masih banyak yang dibiarkan begitu saja hal ini seharusnya dimanfaatkan dengan baik dan benar oleh masyarakat untuk mengurangi angka limbah yang semakin hari semakin meningkat, maka di perlukan penangganan lebih lanjut dalam masalah limbah ini. Pemanfaatan limbah sekam padi adalah bentuk upaya yang paling efektif dalam mengurangi angka limbah yang terus meningkat di setiap tahunya salah satu cara pemanfaatan limbah sekam padi ialah dengan membakarnya kemudian menjadu limbah abu sekam padi dan di proses sehingga menjadi bahan pengganti sebagian semen.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui penggunaan abu sekam padi dan abu terbang dan pengaruhnya terhadap mortar geopolimer serta melakukan uji kuat tekan dan porotisitas serta pengaruh variasi penambahan kaolin terhadap mortar geopolimer. Pada penelitian ini menggunakan alkali activator Sodium Silikat (Na₂SiO₃) dan Sodium Hidroksida (NaOH) dengan kosentrasi 10 Molar, dengan rasio SS/SH sebesar 1,5 serta rasio water to solid (W/S) sebesar 0,42.Hasil penelitian dengan komposisi terbaik adalah mix design 4  hal ini dikarenakan pada hasil uji kuat tekan mix design 4 medapatkan hasil yang paling tinggi dari usia 7 hari mendapatkan hasil 38,43 MPa, usia 14 hari sebesar 39,46MPa dan usia 28 hari sebesar 41,84 MPa , dan pada uji porositas mix 4 medapatkan persentase yang paling rendah dibandingkan dari seluruh mix design lainya. Kata Kunci: Mortar, Geopolimer, Abu Terbang, Abu Sekam Padi, Kaolin, Kuat Tekan, dan Porositas.

Indonesia is known as an agricultural country rely on the agricultural sector both as a source of livelihood and to support development. Indonesia has a very large agricultural output and from this result, one of the wastes that we encounter a lot is rice husk ash. Currently, there is still a lot of rice waste that is left like that, this should be used properly and correctly by the community to reduce the amount of waste which is increasing day by day, so further handling of this waste problem is needed. Utilizing rice husk waste is the most effective form of effort in reducing the amount of waste which continues to increase every year. One way to use rice husk waste is to burn it, then turn it into rice husk ash waste and process it so that it becomes a partial replacement material for cement.. This study aimed to investigate and determine the use of rice husk and fly ash and their effects on geopolymer mortars, and to test the effects of varying compressive strength and porosity and kaolin additions to geopolymer mortars. In this study, the alkaline activators sodium silicate (Na2SiO3) and sodium hydroxide (NaOH) were used at a concentration of 10 molar, an SS/SH ratio of 2, and a water-to-solid (W/S) ratio of 0.42. The study result with the best composition was formulation design 4. This is because the compressive strength test results for formulation design 4 achieved the highest results from his 7 days of age, namely 38.43 MPa, 39.46 MPa at 14 days of age and 41,84 MPa at 28 days of age. Compound 4 also achieved the lowest percentage of porosity tested compared to all other compound designs.  Keywords: Mortars, geopolymers, fly ash, rice husk ash, kaolin, compressive strength and porosity.