The Correlation Between Mothers Nutrition Knowledge, Pattern of Breastfeeding, and Protein Intake with Stunting Toddlers in Pamorah Village, Tragah District, Bangkalan Regency
Stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Stunting dapat mempengaruhi kesehatan anak serta tumbuh kembangnya. Prevalensi stunting di desa Pamorah tertinggi di Kecamatan Tragah Kabupaten Bangkalan mencapai 23,4%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi ibu, pola pemberian ASI dan asupan protein balita dengan kejadian balita stunting di Desa Pamorah, Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Responden penelitian ini 52 responden ibu yang memiliki Balita usia 24-59 bulan yang diperoleh dengan teknik proportional random sampling. Data pengetahuan gizi ibu dikumpulkan menggunakan instrumen tes pengetahuan, sedangkan data pola pemberian ASI dikumpulkan menggunakan kuesioner pemberian ASI, dan data asupan protein balita dikumpulkan menggunakan formulir SQ-FFQ. Analisis data untuk mengetahui hubungan antara variabel dilakukan menggunakan uji Chi-square. Penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan kejadian stunting (p=0,505), terdapat hubungan antara pola pemberian ASI dengan kejadian stunting (p=0,000), dan asupan protein balita dengan kejadian stunting (p=0,000). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pola pemberian ASI dan asupan protein balita dengan kejadian stunting, sedangkan pada pengetahuan gizi ibu menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan dengan kejadian stunting di Desa Pamorah, Kecamatan Tragah, kabupaten Bangkalan.
Stunting is a condition where a toddler has a body length or height that is less than his age. Stunting can affect children's health and growth and development. The prevalence of stunting in Pamorah village is highest in Tragah District, Bangkalan Regency, reaching 23.4%. The aim of this research was to determine the relationship between maternal nutritional knowledge, breastfeeding patterns and toddler protein intake with the incidence of stunting in toddlers in Pamorah Village, Tragah District, Bangkalan Regency. This research is a quantitative correlational study using a cross sectional approach. The respondents for this study were 52 mothers who had toddlers aged 24-59 months, obtained using proportional random sampling technique. Data on maternal nutritional knowledge were collected using a knowledge test instrument, while data on breastfeeding patterns were collected using a breastfeeding questionnaire, and data on toddlers' protein intake was collected using the SQ-FFQ form. Data analysis to determine the relationship between variables was carried out using the Chi-square test. Research shows that there is no relationship between maternal nutritional knowledge and the incidence of stunting (p=0.505), there is a relationship between breastfeeding patterns and the incidence of stunting (p=0.000), and toddler protein intake and the incidence of stunting (p=0.000). The conclusion of this research is that there is a relationship between breastfeeding patterns and toddler protein intake and the incidence of stunting, while maternal nutritional knowledge shows that there is no relationship with the incidence of stunting in Pamorah Village, Tragah District, Bangkalan Regency.