Penelitian ini terdiri dari berbagai hal seperti mengutamakan adanya hubungan antara peneliti dengan kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP). Penelitian menggunakan penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif dengan berupa kata-kata tertulis dari informan terkait yang perilakunya dapat diamati. Metode kualitatif juga berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat, dan juga organisasi dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat menjelaskan fenomena mengenai Simpan Pinjam Perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi Alfred Scutz karena diharapkan peneliti membuat interpretasi fenomena terhadap realitas yang diamati. Fenomenologi digunakan untuk membongkar because of motive dan in order to motive para anggota kelompok Simpan Pinjam Perempuan.
Dari penelitian yang telah dilakukan di lapangan dan hasilnya dapat disimpulkan bahwa adanya PNPM-MP khususnya di bidang Simpan Pinjam Perempuan yang ada di Desa Becirongengor membuat para anggota menjadi bergantung terhadap pinjaman uang yang dikucurkan oleh pemerintah, karena hal tersebut dirasa oleh sebgian besar anggota Simpan Pinjam Perempuan dapat membantu meringankan beban seperti membayar hutang dan membeli kebutuhan lainnya meskipun bukan kebutuhan pokok. Kenyataan di lapangan yang terjadi karena memang sebagian anggota Simpan Pinjam Perempuan tidak berprofesi ataupun memiliki usaha, yang terpenting adalah rajin dalam mengangsur hutang yang sudah diterima dengan bunga yang sudah ditetapkan, sehingga penggunaan anggaran yang tidak sesuai memungkinkan terjadinya alih fungsi dana tersebut. Ketergantungan terhadap pencairan dana program Simpan Pinjam Perempuan dapat terlihat ketika jatuh pada bulan dimana dana tersebut akan cair. Para anggota kerap mempertanyakan kapan dana akan dicairkan. Hal ini telah terjadi selama beberapa kali periode karena adanya kemungkinan bahwa pencairan dana yang hanya dilakukan sekali dalam setahun sehingga menjadi penantian yang cukup panjang.
Kata Kunci : PNPM-MP, Simpan Pinjam Perempuan, Pola Konsumsi.
This research consisted of various things such as prioritizing the relationship between researchers and the Women's Savings and Loans group (SPP). Research using qualitative research produces descriptive data in the form of written words from related informants whose behavior can be observed. Qualitative methods also try to uncover various uniqueness found in individuals, groups, communities, and also organizations in everyday life so that they can explain the phenomenon of Women's Savings and Loans. This research uses Alfred Scutz's phenomenology approach because it is expected that researchers make interpretations of phenomena towards observed realities. Phenomenology is used to dismantle because of motive and in order to motive the members of the Women's Savings and Loans group.
From the research that has been done in the field and the results it can be concluded that the existence of PNPM-MP especially in the field of Savings and Loans Women in Becirongengor Village make members dependent on loans disbursed by the government, because this is felt by most Savings and Loans members Women can help ease the burden such as paying off debt and buying other necessities even though they are not basic needs. Realities that occur because some members of Savings and Loans are not professionals or have a business, the most important thing is to diligently pay off the debt that has been received with interest already set, so that the use of an inappropriate budget allows the transfer of funds. Dependence on disbursement of Women's Savings and Loans funds can be seen when it falls in the month in which the funds will be disbursed. Members often question when funds will be disbursed. This has happened for several periods due to the possibility that the disbursement of funds is only done once a year so that it is a long wait.
Keywords : PNPM-MP, Women's Savings and Loans, Comsumption Pattern.