STRATEGI KOMUNITAS SUPORTER PERSEBAYA (GREEN FORCE 27) DALAM MEMBINA PERILAKU TOLERANSI ANGGOTA DI PERAK SURABAYA
Persebaya Supporters Community Strategy (GREEN FORCE 27) in Fostering Member Tolerance Behavior in Perak Surabaya
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagai lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama yang mampu memberikan sumber daya, kebutuhan, dan sejumlah kondisi lainnya. Misalnya saja komunitas sepak bola. Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia saat ini, olahraga juga disebut sebagai olahraga yang paling merakyat karena hampir bisa ditonton oleh semua golongan dan lapisan dalam masyarakat. Di Indonesia khususnya yang memiliki berbagai macam klub Sepak Bola seperti Persebaya. Para penonton Persebaya lebih dikenal dengan sebutan Bonek Mania. Bahkan di Surabaya sendiri memiliki komunitas Suporter-suporter pendukung Persebaya. Ketika suatu komunitas Suporter Sepakbola berada dalam kerumunan, maka identitas personal bisa hilang berganti dengan spirit komunalisme. Dalam kondisi seperti ini, kekerasan kolektif pun gampang meledak karena orang sudah tidak takut lagi untuk melakukan pelanggaran hukum secara berjamaah. Sehingga pada penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana Strategi Komunitas Suporter Persebaya dalam Membina Perilaku Toleransi Anggota di Perak Surabaya, dan Hambatan dalam Membina Perilaku Toleransi Anggota. Komunitas yang di angkat dalam penelitian yaitu Komunitas Suporter Persebaya GREEN FORCE.
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Dalam memilih pengambilan sampel sumber data peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel sumber data tersebut adalah Ketua, Pembina, Anggota dari Komunitas Suporter Persebaya GREEN FORCE 27. Sampel sumber data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Untuk teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, deskripsi yang bersifat naratif, dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Strategi Adaptif oleh John Bennet. Keabsahan data diperoleh dari teknik triangulasi recheck data.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : Komunitas Suporter Persebaya GREEN FORCE 27 telah melaksanakan pembinaan toleransi anggota dilakukan dengan mengacu pada sikap perilaku saling memahami, sikap perilaku saling menghormati, maupun sikap perilaku saling menghargai keyakinan yang dimiliki oleh orang lain dengan menggunakan strategi-strategi seperti Bertukar Hal-hal Positif, Strategi Bertegur Sapa, Strategi Berkunjung di Masyarakat, Strategi Tidak Memaksakan Agama Orang lain, serta Strategi Saling Menyayangi. Didalam menjalankan strategi pasti terhadapt hambatan strategi yang juga dialami. Hambatan strategi dalam membina perilaku toleransi terdapat dua faktor. Faktor Internal, dan juga Faktor Eksternal. Faktor Internal berasal dari dalam komunitas itu sendiri yang berkaitan dengan kurangnya kedisiplinan diri sendiri Faktor Eksternal berasal dari luar ketika suatu komunitas sedang melaksanakan kegiatan di sekitar masyarakat Surabaya yang masih minimnya kerjasama dari pemerintah.
Kata Kunci : Strategi, komunitas, toleransi
Community is a social group of several organisms with various environments, generally having the same interests and habitats that are able to provide resources, needs, and a number of other conditions. For example, the soccer community. Football is one of the most popular sports in the world today, sport is also referred to as the most popular sport because it can almost be watched by all groups and walks of life in society. In Indonesia, especially those who have a variety of football clubs such as Persebaya. The Persebaya audience is better known as Bonek Mania. Even in Surabaya itself has a community of supporters supporting Persebaya. When a community of Football Supporters is in a crowd, then personal identity can be lost replaced with the spirit of communalism. In this condition, collective violence is easily exploded because people are no longer afraid to violate the law in congregation. So that in this study aims to describe how the Persebaya Supporters Community Strategy in Fostering Member Tolerance Behavior in Perak Surabaya, and Obstacles in Fostering Member Tolerance Behavior. The community adopted in the study was the Persebaya Supporters Community GREEN FORCE 27.
In this study using a qualitative research approach. In selecting the sample data source researchers used a purposive sampling technique. Sampling data sources are the Chairperson, Guidance, Members of the GREEN FORCE Supporters Community 27. Samples of data sources were collected using observation techniques, in-depth interviews and documentation. For data analysis techniques in this study, namely data collection, data reduction, narrative description, and drawing conclusions. The theory used in this study is the Adaptive Strategy Theory by John Bennet. The validity of the data is obtained from the recheck data triangulation technique.
The results obtained are as follows: Persebaya Supporters Community GREEN FORCE 27 has carried out guidance on the tolerance of members carried out by referring to the attitude of mutual understanding, mutual respect, and mutual respect for the beliefs owned by others by using strategies such as Exchanging Positive Things, Greeting Strategies, Visiting Strategies in the Community, Strategies Not Forcing Other People's Religion, and Mutual Loving Strategies. In carrying out certain strategies against strategy obstacles that are also experienced. Strategic obstacles in fostering tolerance behavior are two factors. Internal factors, and also external factors. Internal factors come from within the community itself which is related to the lack of self-discipline. External factors come from outside when a community is carrying out activities around the Surabaya community that still lacks cooperation from the government.
Keywords: Strategy, community, tolerance