Salah satu inovasi yang dapat dikembangkan berdasarkan pemasalahan yang ditemukan dilapangan yaitu menjadikan gerakan baris-berbas dalam pembelajaran sudut untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Siswa tidak hanya mengamati benda yang berbentuk sudut saja melainkan ikut memperagakan bentuk sudut dengan dirinya sendiri, sehingga materi akan lebih tahan lama dalam ingatan siswa. Modul dipilih sebagai wadah penghubung gerakan baris-berbaris dengan materi sudut karena modul memiliki struktur yang lengkap mulai dari tujuan pembelajaran, materi, latihan soal, evaluasi dan sebaginya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengembangan modul, kelayakan modul dan hasil dari penilaian keterampilan siswa dalam baris-berbaris dan keterampilan menggunakan busur derajat melalui modul GEBAR (Gerakan Baris-berbaris). Model pengembangan yang digunakan adalah modifikasi model pengembangan dari Sugiyono yang terdiri atas 10 tahap menjadi 7 tahap yaitu; 1. Potensi dan masalah, 2. Mengumpulkan informasi, 3. Desain produk, 4. Validasi desain, 5. Revisi desain, 6. Uji coba lapangan, 7. Revisi produk.
Hasil validasi materi dan media modul menunjukkan persentase dari ahli materi 96% (valid), guru 94%(valid) dan ahli media 89% (valid). Modul juga dikatakan efektif dengan perhitungan koefisien N-gain nilai hasil pretest dan posttest siswa yaitu 0,77. Modul juga dikatakan praktis dengan adanya kuesioner pendapat siswa yang menunjukkan persentase kelas 4A 86% dan kelas 4B 85%. Hasil penilaian keterampilan siswa dengan menggunakan modul GEBAR menunjukkan 82% siswa sudah dapat menggunakan busur dengan baik dan keterampilan siswa dalam baris-berbaris menjadi lebih baik yaitu 62% siswa telah dapat memperagakan gerakan sesuai aturan. Berdasarkan hasil penelitian maka modul GEBAR dapat dikatakan telah layak digunakan dalam pembelajaran materi sudut siswa kelas IV, namun memang modul perlu adanya bimbingan dari orang dewasa lainnya ketika diluar jam pembelajaran dikelas.
Kata kunci : Pengembangan, Modul, Gerakan baris-berbaris, sudut.
One innovation that can be developed based on problem in the field which is made gerakan baris-berbas in learning angle for a student grade IV at elementary school. Students are not just observe things that shaped the corner but also to give their an angular shape with himself, so that the material would be more durable in memory. The module was chosen as a receptacle liaison Gerakan baris-berbaris with the material angle because module having a structure complete ranging from the purpose of learning, material practice, evaluation etc.
This study attempts to find out how the developmental process, the feasibility of the module and the result of student skills assessment in baris-berbaris and skill using a protractor through module Gebar (Line Motion Line Up ). Model of development that used is a modification of sugiyono model of development that consists of phases from 10 into 7 stages, namely: 1. The potential and problems, 2 .Gather information, 3 .Design a product, 4 .Validation design, 5 .The revision of the design, 6 .The trial court, 7 .The revision of the product.
Results of validation contain and media module shows the percentage of the conten experts 96 % ( valid ) , teachers 94 % ( valid and media experts 89 % ( valid ). Module also said effective by calculation the coefficients N-gain value the results of pretest and posttest students namely 0,77. Results also said module is practical by the presence of the questionnaire opinion students who shows the percentage class 4a 86% and class 4b 85%. Results of the skills assessment rubric show that 82% of students can use the bow well and 62% of students can make precise marching according to the rules. Based on the results of the study, the GEBAR module can be said to have been suitable for use in the learning of material for the fourth grade students, but the module does need guidance from other adults when used outside of class time.
Key Word: Development, Module, Line Motion Line up, angles.