Digilib | Universitas Negeri Surabaya

Jenis Dokumen

Disertasi
Karya Akhir S1
Karya Akhir S2
Karya Akhir S3
Skripsi
Tesis
Tugas Akhir D3
Tugas Akhir D4

Fakultas

Ilmu Pendidikan
Bahasa & Seni
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Sosial & Politik
Hukum
Psikologi
Teknik
Ekonomika dan Bisnis
Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan
Vokasi
Pascasarjana

Eksplorasi Motif Batik Udang dan Bandeng Sidoarjo Sebagai Ide Penciptaan Batik Lukis Pointilis

Kode Dokumen : 0006/FBS-RUPA/2025

Penulis Utama : FIRDA SABILLA AYULISTA PUTRI

NIM Penulis Utama: 20021244007

Tahun : 2025

Judul ID :

Eksplorasi Motif Batik Udang dan Bandeng Sidoarjo Sebagai Ide Penciptaan Batik Lukis Pointilis

Judul EN :

Exploration of Sidoarjo Shrimp and Milkfish Batik Motifs as Acreation Ideas Pointilis Painted Batik

Sumber : UNESA - Fakultas Bahasa dan Seni - Jurusan S1 Seni Rupa Murni - 20021244007 - 2025

Jenis Dokumen : Skripsi

Abstrak ID :

Batik merupakan sebuah karya tekstil tradisional sebagai warisan budaya yang diakui oleh UNESCO. Sidoarjo terkenal dengan sebutan kota udang dan bandeng serta produk batiknya. Perkembangan batik ditentukan oleh kreatifitas pembatiknya. Agar motif batik Sidoarjo tidak punah, perupa berupaya menciptakan eksplorasi pengembangan motif yang ada di Sidoarjo sebagai aksen simbol kota Sidoarjo sendiri udang dan bandeng. Terdapat motif tambahan lain seperti motif beras utah, kembang bayem, wit tebu, sekardangan, kipas, sekar jagad, burung merak, dan teratai.

Penciptaan karya ini bertujuan untuk mengkolaborasikan antara teknik canting tulis batik dengan teknik lukis yang menggunakan teknik pointilis. Penciptaan karya batik penting dilakukan sebagai media perkenalan eksplorasi karya generasi muda tanpa menghilangkan ciri khas dari batik Sidoarjo. Selain itu juga bermanfaat sebagai media eksplorasi ide terbaru, dan dapat melatih ketelitian, keterampilan melalui teknik lukis pointilis sebagai karya seni.

Metode yang digunakan adalah metode penciptaan dengan tahapan persiapan, mengimajinasi, sketsa alternatif, dan eksekusi karya. Tahapan persiapan berisi kualifikasi alat dan bahan. Tahapan mengimajinasi berisi persiapan alat dan bahan, jenis-jenis motif. Tahapan sketsa alternatif berisi rancangan sketsa yang akan dipilih. Tahapan eksekusi karya berisi perwujudan untuk sketsa terpilih. Sumber data menggunakan teknik pengumpulan informasi secara observasi /pengembangan ide, dokumentasi, serta data yang valid dari internet.

Penelitian berjudul “Eksplorasi Motif Batik Udang dan Bandeng Sidoarjo Sebagai Ide Penciptaan Batik Lukis Pointilis” ini menghasilkan 5 lembar karya batik berukuran 100cmx100 cm menggunakan kain mori primissima. Dalam pembuatan karya

menggunakan teknik pointilis dan menggunakan pewarna sintetis remasol dengan teknik colet dan gradasi. 5 karya tersebut

berjudul 1) Wewengkon Tuwah, 2) Lelaku Toya, 3) Jalmo Mannggal, 4) Pangikat Kenongo, 5) Megar Ulam. Proses pembuatan batik

dilakukan di ruang tekstil gedung T3 FBS Unesa dan di rumah pribadi pencipta dengan kurun waktu 45 hari.

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat batik ditentukan dari kesulitan motif, teknik, dan luasan bidang kain. Karya ini mampu menghasilkan kolaborasi antara teknik lukis pointilis dan teknik batik tulis dengan menerapkan motif batik Sidoarjo, sebagai upaya untuk memunculkan daya tarik lebih. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa motif ini dapat menjadi inspirasi dan inovasi untuk tetap bisa melestarikan budaya tanpa takut tertinggal perkembangan zaman.

Kata kunci : Eksplorasi, Motif Batik Sidoarjo, Pointilis.

Abstrak EN :

Batik is a traditional textile work as a cultural heritage recognized by UNESCO. Sidoarjo is famous as the city of shrimp and milkfish and its batik products. The development of batik is determined by the creativity of the batik maker. So that Sidoarjo batik motifs do not become extinct, artists are trying to create an exploration of the development of existing motifs in Sidoarjo as accents for the symbols of the city of Sidoarjo itself, shrimp and milkfish. There are other additional motifs such as Utah rice, spinach flowers, sugarcane wit, sekardangan, fan, sekar universe, peacock and lotus.

The aim of creating this work is to collaborate the batik canting technique with painting techniques using the pointillist technique. The creation of batik works is important as a medium for introducing the exploration of the work of the younger generation without losing the distinctive characteristics of Sidoarjo batik. Apart from that, it is also useful as a medium for exploring the latest ideas, and can train precision and skills through pointillist painting techniques as works of art.

The method used is a creation method with stages of preparation, imagining, alternative sketches, and work execution. The preparation stage contains qualifications of tools and materials. The imagining stage contains the preparation of materials and tools, types of motifs. The alternative sketch stage contains the sketch design that will be selected. The stages of work execution contain embodiments for the selected sketch. The data source uses information collection techniques through observation/idea development, documentation, and valid data from the internet.

The research entitled "Exploration of Sidoarjo Shrimp and Milkfish Batik Motifs as an Idea for Creating Pointilis Painted Batik" resulted in 5 pieces of batik work measuring 100cmx100 cm using primissima mori cloth. In making the work, he uses the pointillist technique and uses the

synthetic dye Remasol with dab and gradation techniques. The 5 works are entitled 1) Wewengkon Tuwah, 2) Lelaku Toya, 3) Jalmo Manggal, 4)

Pangikat Kenongo, 5) Megar Ulam. The batik making process is carried out in the textile room of the T3 FBS Unesa building and in the creator's private home over a period of 45 days.

The time needed to make batik is determined by the difficulty of the motif, technique and area of the cloth. This work is able to produce a collaboration between pointillist painting techniques and written batik techniques by applying Sidoarjo batik motifs, as an effort to create more

attractiveness. These results show that this motif can be an inspiration and innovation to be able to preserve culture without fear of being left behind by developments.

Keywords : Exploration, Sidoarjo Batik Motifs, Pointilis.

Link Artikel

File Abstrak

File Lampiran