Sekolah inklusi merupakan sekolah reguler yang menyediakan tempat bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama. Penggabungan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan peserta didik reguler dalam satu kelas menjadi program yang wajib diterapkan di sekolah inklusi. Program Budaya Inklusi merupakan salah satu cara yang dilakukan SMP Negeri 29 Surabaya untuk mewujudkan respon positif dari peserta didik reguler terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan respon peserta didik reguler tentang keberadaan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SMP Negeri 29 Surabaya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif yang dilakukan di SMP Negeri 29 Surabaya. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling: proportionate stratified random sampling dengan taraf kesalahan 5%, maka jumlah sampel yang diteliti sebesar 169 peserta didik reguler. Uji coba angket dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik persentase dan didasarkan pada Teori Thomas Lickona yang menyatakan bahwa ketika seseorang mengetahui hal yang baik (pengetahuan moral), menginginkan hal yang baik (perasaan moral), dan melakukan hal yang baik (tindakan moral), maka akan terbentuk karakter yang baik pula. Tiga indikator yang digunakan sebagai tolok ukur dalam penelitian ini, yaitu pengetahuan, sikap, dan perilaku
Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon peserta didik reguler tentang keberadaan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) termasuk dalam kategori netral, dengan jumlah skor 18658 dan rata-rata sebesar 110,40. Dengan rincian pada indikator pengetahuan termasuk dalam kategori baik, dengan jumlah skor 3380 dan rata-rata sebesar 20. Pada indikator sikap termasuk dalam kategori positif, dengan jumlah skor 4538 dan rata-rata sebesar 26,85. Dan pada indikator perilaku termasuk dalam kategori netral, dengan jumlah skor 10740 dan rata-rata sebesar 63,55.
Kata Kunci : Sekolah Inklusi, Respon, Peserta Didik Reguler, dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Inclusive school is school that made to educate regular students but also provide a place for Special Needs Children (ABK) to learn together. Merger Special Needs Children (ABK) with regular students in one class becomes a program that must be implemented in inclusive school. The Cultural Inclusion Program is one of the methods which implemented in 29 Surabaya Public Junior High School to realize a positive responses from regular students to Special Needs Children (ABK). The purpose of this research is to describe the responses of regular students about the existence of Special Needs Children (ABK) in 29 Surabaya Public Junior High School.
This research uses a quantitative approach with descriptive design. Data collected by a questionnaire. The sampling technique used probability sampling: proportionate stratified random sampling with a significance level 5%, then the number of samples studied was 169 regular students. The questionnaire trial was conducted by validity and reliability testing. The data analysis technique in this research uses percentage techniques and based on Thomas Lickona’s Theory which states that when someone knows good things (moral knowledges), wants good things (moral feelings), and does good things (moral actions), so a good character will be formed. Three indicators were used benchmarks in this research, are knowledges, attitudes, and behavior.
The results of this research indicated that responses of regular students about the existence of Special Needs Children (ABK) included in the neutral category, with 18658 total score and average 110,40. With details in knowledge indicator included in the good category, with 3380 total score and average 20. The attitude indicator included in the positive category, with 4538 total score and average 26,85. The behavioral indicator included in the neutral category, with 10740 total score and average 63,55.
Keywords: Inclusive School, Response, Regular Students, and Special Needs Children (ABK)