PENERAPAN MODEL LATIHAN TUJA SHUTTEL RUN TERHADAP DAYA TAHAN AN AEROBIK,KECEPATAN,KELINCAHAN CABOR SEPAKBOLA USIA 17
APPLICATION OF TUJA SHUTTLE RUN TRAINING MODEL ON ENDURANCE AND AEROBICS, SPEED, AGILITY OF FOOTBALL SPORTS FOR AGE 17
ABSTRAK
ermainan sepakbola merupakan permainan yang membutuhkan aktivitas fisik. Aktivitas ini melibatkan daya tahan yang sangat lebih banyak dibutuhkan oleh individu atlet sepakbola karena permainan sepakbola membutuhkan durasi waktu yang lamadan juga selain daya tahan aspek biomotor fisik lainnya,dengan mendekati karakteristik cabor sepakbola ialah daya tahan anaerobik, kelincahan, dan kecepatan sangat di butuhkan jadi bentuk latihanTUJA Shuttle Runmerupakan salah satu jenis instrument fisik yang mempunyai bentuk perkembangandariShuttle Run. Pengembangan tersebutmerupakanmodel TUJA Shuttle Runyang mempunyai banyak aspek biomotor fisik yang dibutuhkan di permainan sepakbola salah satunya dapatmeningkatkan daya tahan anaerobik, kecepatan, kelincahan, dan. TUJA Shuttle Runinimerupakan salah satu bentuklatihan HIITdengan intesitas tinggi 90 –95%,denngant-rest 1:3. Pada penelitian ini diliihat bagaimana model latihan TUJA Shuttle Runyang dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan anaerobik, kecepatan, dan kelincahanpada pemain sepak bola usia 17 tahun.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model latihan TUJA Shuttle Runyang dapat meningkatkandaya tahan anaerobik, kecepatan, dan kelincahan. penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan bersifat eksperimen semuterdapat30 (tiga puluh)Mitra di Surabayayang memilkiusia 17 (tujuh belas tahun) yangmenjadi subjek penelitian. Dua kelompok berpartisipasi dalam penelitian iniantaralainyaitu, kelompok eksperimen pelatihan TUJA Shuttle Rundan kelompok kontrol.Penelitian inidilakukan selama 6 mingguyang mana menggunakan uji sampel berpasangan kelompok eksperimendan dapat menghilangkan pengumpulan data sebelum dan sesudah tes. Hasil uji 2 sisi (0,000 > 0,05) menunjukkan dampak penting dari pelatihan TUJA Shuttle Runterhadap ketahanan anaerobik, kecepatan, dankelincahan. Pada kelompok eksperimen, sigatauketahanan anaerobik (2-tailed) 0,20 > 0,05, sig kecepatan (2-tailed) 0,48> 0,05, dan kelincahan 0,459> 0,05semuanya ditemukan pada uji homogenitas sampel. Singkatnya, pelatihan dengan TUJA Shuttle Runmeningkatkan daya tahan anaerobik, kecepatan, dan kelincahan.
he game of soccer requires physical activity. This activity involves endurance, which is much needed by soccer athletes due to the game's long duration and other physical biomotor aspects. Approaching soccer's characteristics are anaerobic endurance, agility, and speed. Therefore, the TUJA Shuttle Runtraining is one form of development from Shuttle Run, focusing on various physical biomotor aspects required in soccer such as anaerobic endurance, speed, agility, and more. The TUJA Shuttle Runis a high-intensity interval training (HIIT) with 90-95% intensity and a 1:3 work-to-rest ratio. This study
Page | 33examines how the TUJA Shuttle Runmodel can enhance anaerobic endurance, speed, and agility in 17-year-old soccer players. The aim is to understandthe impact of applying the TUJA Shuttle Runtraining model on anaerobic endurance, speed, and agility. This research uses a quantitative approach with a quasi-experimental design involving 30 participants aged 17 in Surabaya. Two groups participated: the experimental group trained with TUJA Shuttle Runand the control group. The 6-week study utilized paired-sample tests to collect pre-and post-test data. Results from two-tailed tests (0.000 > 0.05) indicate significant effects of TUJA Shuttle Runtrainingon anaerobic endurance, speed, and agility. In the experimental group, the significance for anaerobic endurance (2-tailed) was 0.20 > 0.05, for speed 0.48 > 0.05, and for agility 0.459 > 0.05, indicating homogeneity across samples. In summary, training with TUJA Shuttle Runimproves anaerobic endurance, speed, and agility.