STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF OLEH KOMUNITAS PEMUDA BERKAIN SURABAYA DALAM MELESTARIKAN KAIN TRADISIONAL
PERSUASIVE COMMUNICATION STRATEGY BY PEMUDA BERKAIN SURABAYA COMMUNITY IN PRESERVING INDONESIAN TRADITIONAL FABRICS
Perkembangan teknologi memberikan kemudahan untuk menemui ketertarikan yang baru dan membuat perhatian masyarakat mudah teralihkan. Hal ini pun berimbas pada pengabaian masyarakat muda terhadap warisan budaya lokal Indonesia, salah satunya kain tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tujuan dan strategi yang dilakukan oleh komunitas Pemuda Berkain Surabaya dalam melestarikan kain tradisional Indonesia di kalangan muda. Sebagai penelitian kualitatif, penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan paradigma konstruktivis, dengan teori strategi komunikasi persuasif Melvin L. DeFleur dan Sandra J. Ball-Rokeach. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tujuan Pemuda Berkain Surabaya melakukan pelestarian kain tradisional adalah untuk meningkatkan pengetahuan kalangan muda tentang kain tradisional dengan merelevansikan kain tradisional dengan gaya hidup kalangan muda.
The developments of technology ease the society to meet their new interests. Besides that, this innovation easily distract people's attention from their native culture. This also has an impact on young people's ignorance of Indonesia's local cultural heritage, which is traditional fabric. This study aims to determine the goals and strategies carried by the Pemuda Berkain Surabaya community in preserving Indonesian traditional fabric among young people. As a qualitative research, this research uses the case study method and constructivist paradigm, with the theory of persuasive communication strategy introduced by Melvin L. DeFleur and Sandra J. Ball-Rokeach. The results of this study describe that the purpose of Pemuda Berkain Surabaya community in preserving traditional fabric is to increase young people's knowledge about Indonesian traditional fabric and increase the confidence of young people both in expressing themselves and preserving Indonesian cultural heritage. Based on this goal, this community has a strategy to make traditional fabric more relevant to young people social life.