PENEGAKAN HUKUM OLEH BADAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM (BKSDA) PADA KEPEMILIKAN BURUNG CUCAK HIJAU TANPA SERTIFIKAT IZIN DI KABUPATEN GRESIK

Law Enforcemen By The Natural Resource Conservation Agency On Ownership of Cucak Hijau Bird Without Permission Certificate In Gresik Regency

Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya bertujuan untuk terwujudnya sebuah kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan pada ekosistemnya. Kepunahan beberapa jenis satwa di akibatkan ketidaksadaran manusia akan pentingnya keseimbangan ekosistem. Masalah mengenai kepunahan satwa liar di alam bebas disebabkan perilaku manusia yaitu memelihara, memburu secara liar, mengawetkan hingga memperdagangkan satwa tersebut secara liar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengenai konservasi satwa liar dalam lingkup kecil, hasilnya mengetahui keberadaaan satwa langkah dihutan. Sedikitnya ada 63 jenis satwa yang terancam punah dan 481 jenis rentan punah. Satwa liar jenis burung merupakan salah satu komponen ekosistem yang mempunya peran hubungan timbal baik dan saling tergantung dengan lingkunganya. Burung endemik yang sering di cari oleh pecinta burung adalah burung Cucak Hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penegakan hukum yang dilakukan oleh balai konservasi sumber daya alam terhadap kepemilikan burung Cucak hijau tanpa izin. Metode penelitian yang digunakan adalah hukum empiris. Banyak kendala dan upaya yang dilakukan oleh Balai Besar KSDA Jawa Timur, Penegakan hukum yang dilakukan oleh Balai Besar KSDA Jawa Timur terhadap pelanggaran atas pasal 50 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Dan Satwa Liar belum berjalan secara optimal. Hal ini dikarenakan hasil dilapangan menunjukkan masih banyak pemilik yang tidak bersertifikat satwa yang termasuk dalam kategori satwa dilindungi oleh undang - undang. BKSDA kurang memberikan sosialisasi kepada para pemelihara mengenai ciri-ciri dan jenis hewan yang termasuk dilindungi oleh undang - undang,.

Kata Kunci: Penegakan, BKSDA, Kepemilikan.

Conservation of living natural resources and their ecosystems aims to realize a preservation of living natural resources and balance in their ecosystems. The extinction of several types of animals is caused by human ignorance of the importance of ecosystem balance. The problem regarding the extinction of wild animals in the wild is caused by human behavior, namely maintaining, hunting wildly, preserving and trading these animals illegally. Based on research conducted by the Indonesian Institute of Sciences on wildlife conservation in a small scale, the results found out the presence of wild animals in the forest. There are at least 63 species of animals that are threatened with extinction and 481 species that are vulnerable to extinction. Bird species are one of the components of the ecosystem that have a good and interdependent relationship with their environment. The endemic bird that is often sought after by bird lovers is the Green Cucak bird. This study aims to find out how law enforcement is carried out by the natural resource conservation center against the ownership of green cucak birds without a permit. The research method used is empirical law. There are many obstacles and efforts made by the East Java KSDA Center. Law enforcement carried out by the East Java KSDA Center for violations of Article 50 paragraph 3 of Government Regulation No. 8 of 1999 concerning the Utilization of Wild Plants and Animals has not run optimally. This is because field results show that there are still many uncertified owners of animals that are included in the category of protected animals by law. BKSDA does not provide socialization to the keepers regarding the characteristics and types of animals which are included as protected by law.

Keywords: Enforcement, BKSDA, Ownership